Warga Garut Ancam Laporkan Arteria Dahlan

Warga Garut Ancam Laporkan Arteria Dahlan
Asep Muhyidin(Warga Garut)
0 Komentar

GARUT – Warga Garut berencana melaporkan Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan yang dianggap telah menyinggung masyarakat sunda.

Sejalan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pihaknya pun meminta agar Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Garut.

“Apabila bung Arteria Dahlan tidak meminta maaf kepada suku sunda, maka wajib hukumnya Aparat Penegak Hukum menegakan hukum tanpa adanya perbedaan siapa pelapor dan terlapor. Kalau Tidak minta maaf, saya akan laporkan Arteria Dahlan ke institusi penegak hukum, salah satunya ke pihak Kepolisian Republik Indonesia,” kata Asep Muhyidin (36) salah seorang warga Garut yang merupakan Sarjana Hukum tersebut,.

Baca Juga:Geram! Koalisi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda di Garut Minta Arteria Dahlan Dipecat di PDI-P dan DPR RIGarut Mulai Berlakukan PPKM Level 1, Berikut Kegiatan yang Bisa Dilakukan

Dimana kata Asep, Arteria Dahlan seolah tidak berkenan dengan penggunaan bahasa sunda saat rapat kerja oleh Kajati. Dan dampaknya, pernyataan yang disampaikan saat Arteria rapat Komisi III dengan Jaksa Agung di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta itu justru melukai hati masyarakat sunda.

 “Kurang etis kalau dalam rapat para yang terhormat diruang terhormat bicara begitu, kritik boleh tapi ditempatkan pada tempatnya. Lalu kalau yang bicara bahasa ingris, jawa kenapa gak dikritik? Atau yang tertidur dan bermain Hp saat rapat yang terhormat tidak dikritik?. Kan aneh,” kata Asep

Ia melihat, Arteria menyampaikan pernyataannya tersebut di depan umum yang mana belum diketahui maksud dan tujuannya ia mengomentari penggunaan bahasa sunda pada rapat kerja.

“Ada kritik sedikit, Pak JA (Jaksa Agung), ada Kajati Pak, yang dalam rapat dalam raker itu ngomong pake bahasa Sunda, ganti Pak itu,” kata Arteria. Nah dia (Arteria) sendiri menggunakan kata “ngomong” itu kalimat dari bahasa mana, darima asal mula kalimat “ngomong” itu,” kata Asep mengulas pernyataan Arteria.

Asep melihat, ada yang aneh dengan pola piker Arteria tersebut. Padahal, penggunaan bahasa sunda tersebut tidak mengancam atau apapun jika maksud dan tujuannya benar seperti dalam rapat kerja.

0 Komentar