GARUTÂ — Potensi ekonomi kreatif (kreatif) di daerah Jabar bagian selatan cukup besar. Jika dikembangkan dan dikelola dengan baik, ekraf dapat meningkatkan perekonomian sekaligus kesejahteraan masyarakat Jabar bagian selatan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara dalam jumpa pers 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Kamis (21/10/2021).
“Ekonomi kreatif Jabar bagian selatan sangat dapat dikembangkan. Karena ekraf bahan dasarnya adalah ide, tidak habis seperti Sumber Daya Alam lainnya. Dan Jabar bagian selatan sangat potensi untuk mengembangkan itu,” kata Noneng Komara.
Baca Juga:Pemerataan Investasi untuk Ketahanan Ekonomi Jabar melalui WJISTHE 3RD WEST JAVA INVESTMENT SUMMIT Sekda Jabar Promosikan Berbagai Proyek kepada Investor
Selain ekraf, Jabar bagian selatan mempunyai potensi pariwisata, agrobisnis, dan perikanan, yang cukup besar. Semua sektor tersebut dapat membuat keselarasan pembangunan Jabar bagian selatan dan utara berjalan beriringan.
Noneng Komara menuturkan, Pemda Provinsi Jabar  saat ini fokus mendorong pembangunan Jabar bagian selatan. Pemerintah pusat pun berkomitmen mewujudkan hal tersebut. Salah satu wujud nyata komitmen itu adalah Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021.
“Jabar bagian selatan kita dorong pembangunannya. Bukan untuk industri, tapi fokus ke pariwisata, kemaritiman, dan pertanian, dan tenaga listrik tenaga bayu yang cukup diminati karena anginnya sangat besar di Jabar bagian selatan,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar Herawanto. Menurutnya, pembangunan Jabar bagian selatan sangat penting dan memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. Salah satunya adalah ekraf.
Herawanto mengatakan, Jabar bagian selatan sangat potensial untuk pengembangan sektor pariwisata dengan tetap menjaga lingkungan, sehingga investasi di Jabar bagian selatan harus menyesuaikan.
Sementara di wilayah utara, kata Herawanto, pengembangan kawasan industri menengah dan besar masih terbuka lebar. Apalagi dengan dukungan kesiapan infrastrukturnya.
“Jika itu terealisasi, maka akan menjamin pertumbuhan Jabar ke zona positif. Sebab bagaimanapun pandemi akan menghambat pertumbuhan. Maka proyek di WJIS harus bisa direalisasikan,” ucapnya.
Baca Juga:Airlangga: Indonesia Komitmen Perkuat Kerjasama dengan Uni Eropa Dalam Energi Baru TerbarukanKepergok Warga Bungbulang, Pelaku Curanmor Babak Belur
The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021 digelar selama dua hari di Savoy Homann, Kota Bandung, Kota Bandung, Kamis – Jumat (21-22/10/2021). Acara digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pemda Provinsi Jawa Barat. (okk/guh)