KAMMI Garut Perjuangkan Petani
GARUT – Krisis pandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap ekonomi di Indonesia. Bahkan, di Provinsi Jawa Barat pertumbuhan ekonomi mengalami minus di angka 2.1%.
Hal ini terjadi karena produktifitas masyarakat terhambat akibat kebijakan PPKM yang diterapkan pemerintah sehingga sendi-sendi ekonomi lumpuh. Pertanian menjadi salah satu sendi ekonomi yang terdampak parah diantara bidang-bidang lainnya.
Akibat refokusing pemerintah yang dipusatkan kepada kesehatan, banyak kegiatan bidang pertanian yang terbengkalai. Secara konkret, refokusing anggaran terhadap covid-19 mengurangi produktifitas tani karena subsidi bibit dan pupuk dicabut.
Baca Juga:PDI Perjuangan Garut Berbagi Sembako dan Makanan Siap Saji ke Warga yang Isoman di LelesWaspada! Surat Palsu Pengangkatan CPNS 2021
Lantas hal ini menjadi landasan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) PD Garut mengadakan kajian bertajuk “Nasib Petani di masa Pandemi” Yang melibatkan beberapa stake holder berpengaruh diantaranya H. Jajang,S.Ag sebagai Anggota DPRD Fraksi PKS Komisi 2 yang juga Ketua Fraksi PKS di DPRD Garut, kemudian Ir. Beni Yoga Gunasantika, MP sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Dr. Wahid Erawan, S.P, M.P sebagai akademisi dosen faperta UNIGA serta beberapa asosiasi petani di Kabupaten Garut.
H. Jajang mengapresiasi agenda ini karena berhasil mempertemukan tiga elemen yang saling melengkapi,
“Kita berharap dari agenda ini kita bisa merumuskan solusi untuk mewujudkan Garut yang Taqwa, Maju dan Sejahtera. Tugas Maju dan sejahtera ini adalah tugas bidang pertanian diantaranya,” ujar H Jajang.
Selain itu, H Jajang juga memaparkan tentang apa saja yang menyebabkan petani merugi dimasa pandemi yang salah satunya yaitu adanya PPKM yang mengakibatkan salah satu komoditas hasil pertanian di Garut terdampak.
Dalam penyampaiannya sebagai narasumber H Jajang juga sebagai pelaku pertanian.