Perguruan tinggi wajib menjawab tantangan itu dan menyodorkan solusi kepada para pemimpin dengan “asupan bergizi”. Para pemimpin dituntun membuat regulasi yang prorakyat dan tidak menyengsarakan rakyat. Kebijakan yang dibuat dan diimplementasikan “tidak disusupi” oleh kepentingan asing yang mencelakakan masyarakat dan bangsa untuk masa depan. PT menjadi whistle blower untuk mengingatkan adanya bahaya.
Kembalikan Moral Perguruan Tinggi
Membahas moral lembaga perguruan tinggi, terkait langsung dengan tanggung jawab sosial masyarakat berilmu. Banyak intelektual/akademisi bisa jadi enggan menjawab realitas kondisi bangsa saat ini. Berbagai alasan dikemukakan dan intinya menjawab “emang gue pikirin”. Jika itu terjadi, maka mereka terjebak menjadi “tukang” yang terbenam di kelas dan laboratorium.
Tahun 2016 diplomat Vietnam di Manila bidang pendidikan. Ia mengutip penyataan Gian Tu Trung tentang karakteristik intelektual. Trung adalah seorang aktivis pendidikan di Institute for Research on Educational Development in Vietnam dan tahun 2013 dinobatkan sebagai Pemimpin Muda Global oleh The world Economic Forum. Trung menyatakan intelektual adalah orang dengan beragam kearifan yang bertujuan menerapkan kecerdasan membangunkan masyarakat dengan visi jauh ke depan. Mereka mengalihkan masyarakat dari apa yang “tidak bijaksana” dan salah menuju apa yang “benar dan baik”. Dalam pepatah Vietnam, intelektual adalah “trí thức”, kombinasi antara “pikiran” dan “bangun” dengan 3 faktor kunci intelektual, yaitu pengetahuan, kemampuan, kemauan membangunkan masyarakat, dan tujuan mulia. Kekurangan salah satu maka itu bukan intelektual.
Baca Juga:Wow, Zaskia Sungkar dapat kado Berlian dari Nagita SlavinaBismillah, Yakin Haji Tetap Digelar Tahun Ini
Jadi, peran intelektual berkorelasi dengan tanggung jawab sosial masyarakat berilmu. Einstein menyatakan: “Dunia tempat yang berbahaya, bukan karena mereka yang melakukan kejahatan, tetapi karena mereka yang melihat (kejahatan) tetapi tidak melakukan apa-apa”. PT dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki memikul tanggung jawab luhur, berhutang pada dunia dan masyarakatnya sehing. (erf/rls)