RadarPriangan.com, GARUT – Malang menimpa Andi Priatna salah seorang guru honorer yang mengajar di SMPN 1 Limbangan. Dirinya terpaksa harus rehat dari aktivitas mengajar lantaran didiagnosa menderita radang otak.
Organisasi Guru Honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan Kabupaten Garut mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
Ketua Fagar Kabupaten Garut, Cecep Kurniadi, mengakui, saat ini masih banyak guru honorer yang membutuhkan bantuan, termasuk seperti yang dialami rekannya, Andi Priatna.
Baca Juga:Situs Jambansari dan Keraton Salagangga Kabupaten Ciamis Dapat Anggaran RevitalisasiKecamatan Memastikan Warga Garut yang Mengambil HP Demi Anak Sudah Dapat Program PKH
Menurutnya, tak hanya yang dalam kondisi sakit saja, guru honorer yang telah lama mengabdi dalam upaya pencerdasan anak bangsa dengan kondisi fisik sehat pun masih banyak yang harus dibantu.
“Khusus untuk Andi Priatna kami pun terus menggalang donasi kepada rekan-rekan sesama honorer untik membantu meringakan beban sahabat kami yang sedang terbaring sakit. Dan alhamdulillah rekan rekan seperjuangan pun sangat antusias dan siap membantu walaupun hanya alakardarnya saja baik moril atau pun materil. Dan banyak mendoakan sahabat kami Pa Andi supaya secepatnya bisa sembuh seperti sedia kala,” kata Cecep kepada wartawan.
Pihaknya mengaku bersyukur dengan terkumpulnya bantuan kepada guru honorer yang mengidap sakit keras, termasuk diantaranya dari Baznas Garut yang diserahkan langsung oleh Ketua Baznas Garut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ketua Fagar dan pihak lainnya.
Menurutnya, bantuan tersebut bukan kali pertama, sebelumnya organisasi yang bergerak di bidang pengumpulan zakat itu juga telah membantu tunjangan lainnya untuk menambah honor bagi para honorer.
Bantuan diterima oleh istri Andi Priatna di rumahnya di Kampung Sasak Besi Desa Sindang Suka Kecamatan Cibatu, Rabu (05/8/2020). Andi Priatna merupakan guru honorer pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 1 Limbangan Garut. Dia sudah lama menderita radang otak dan kini dirawat di Ruang Topas RSUD dr. Slamet Garut.
Terpisah, Wakil Ketua Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, H.Hendi Muhyidin, mengatakan, santunan dari Baznas ini merupakan pengumpulan zakat dari masyarakat termasuk para guru.
“Santunan ini berupa uang dan diharapkan dapat meringankan beban untuk keluarga. Sebelumnya UPZ Dinas Pendidikan mengajukan pada kami, dan sekarang permohonan tersebut kami serahkan. Memang sudah dicover BPJS, tapi untuk operasional kita bantu,” kata Hendi. (erf/RP)