Dunia Diam Ketika Israel Mengubah Masjid Jadi Bar

Dunia Diam Ketika Israel Mengubah Masjid Jadi Bar
ist
0 Komentar

RadarPriangan.com, PALESTINA – Dewan Negara Turki mengubah museum Hagia Shopia (Ayashofia) menjadi masjid. Melihat keputusan Turki ini banyak negara di dunia yang mengecam keputusan tersebut, terutama negara-negara barat.

Mereka mengkritik dan mengecam status bangunan bersejarah itu. Bahkan Paus Francis yang merupakan salah satu dari beberapa pemimpin agama dan politik dunia, ikut mengecam langkah Turki tersebut.

Dewan Gereja-Gereja Sedunia telah meminta Presiden Erdogan untuk membalikkan keputusan itu. Gereja di Rusia, rumah bagi komunitas Kristen Ortodoks terbesar di dunia menyatakan penyesalannya bahwa pengadilan Turki tidak mempertimbangkannya status Hagia Sophia.

Baca Juga:Wagub Lawan Mafia Penambang TanahBUMD PT. Jasa Sarana Akan Garap Tiga Proyek DBMPR Jabar

Turki juga mendapat kecaman dari Yunani, bahkan UNESCO mengatakan Komite Warisan Dunia sekarang akan meninjau status monumen itu.

Namun, berbeda ketika Israel mengubah salah satu Masjid bersejarah milik Palestina menjadi sebuah bar. Ya, Masjid Al-Ahmar (Merah). Dunia bungkam seribu bahasa.

Masjid ini berusia berabad-abad telah diubah menjadi sebuah bar dan ruang acara pada tahun 2019 oleh sebuah perusahaan yang terkait dengan kota Safed.

Masjid bersejarah ini, diduduki oleh orang Yahudi pada tahun 1948 berubah dari masjid Al-Ahmar (Merah) menjadi Khan al-Ahmarin sebuah kota Palestina yang diduduki di distrik Safed utara.

Masjid ini dibangun pada tahun 1276, memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang langka yang didirikan oleh Mameluke Sultan Al Daher Baibars (1223-1277 M), menurut sejarawan dan asli Safed, Dr. Mustafa Abbasi.

Masjid ini telah dirubah beberapa kali. Awalnya diubah menjadi sekolah Yahudi, kemudian digunakan sebagai pusat kampanye pemilihan pada tahun 2006. Kemudian, masjid diubah menjadi toko pakaian dan akhirnya menjadi bar dan ruang pernikahan.

Surat kabar yang berbasis di London melaporkan bahwa masjid itu diubah menjadi bar dan ruang pernikahan oleh perusahaan yang berafiliasi dengan pemerintah kota Israel. Namanya diubah dari Masjid Al-Ahmar menjadi Khan Al-Ahmar.

Baca Juga:Libatkan UMKM Produksi Jutaan Masker untuk Dibagikan ke WargaDampak PPDB Via Online. Kuota PPDB SMA/SMK Tidak Terpenuhi

Khair Tabari, sekretaris dana abadi Safed dan Tiberias Islamic, mengatakan bahwa ia telah menunggu pengadilan Nazareth untuk mengambil keputusan terkait pengaduan yang ia ajukan meminta evakuasi masjid dan mengembalikannya ke endowmen.

Dia melampirkan dokumen untuk membuktikan kepemilikan Islam atas masjid itu. Dia menyerukan berbagai badan politik dan populer untuk meningkatkan kerja sama mereka dengannya untuk menyelamatkan masjid dari Yahudi Israel. Yang menyakitkan lagi, masjid itu sekarang terbuka untuk digunakan untuk semua hal kecuali doa oleh umat Islam.

0 Komentar