RadarPriangan.com, GARUT – Menyeruaknya isu komunisme yang disematkan ke PDI-Perjuangan dinilai merugikan citra partai, termasuk di daerah. Apalagi sikap tersebut disertai dengan aksi pembakaran bendera partai.
Ketua DPC PDI-P Garut Yudha Puja Turnawan mengungkapkan, ragam isu komunisme yang berkembang saat ini sangat merugikan pihaknya. Pasalnya kata Yudha, tudingan tersebut tidak hanya ramai saat aksi unjuk rasa penolakan RUU HIP di sebagian daerah saja tetapi merebak juga di media sosial seperti Facebook, WhatsApp maupun Instagram.
Meski begitu, pihaknya berkomitmen tidak akan terprovokasi dan menjaga kondusifitas daerah meski di tengah situasi saat ini. Namun, jika ada yang melakukan aksi pembakaran bendera, maka pihaknya tidak segan untuk menempuh jalur hukum.
Baca Juga:Tiba-tiba Oleng dan Menabrak Tiang Listrik, dari Belakang Melaju Motor dan MobilSekda Jabar Dukung Kajian Ombudsman Soal Transportasi di Masa Pandemi
“Kaitan pembakaran bendera kita mendapat arahan dari ketua umum agar tidak terprovokasi, PDI-P sudah menempuh langkah hukum (melalui DPP, red), tentunya kita nunggu hasil saja,” katanya, Jumat (26/6/2020).
Sebagaimana arahan dari DPP, sejumlah pengurus DPC PDI-P Garut pun melakukan silaturahmi dengan aparat di wilayah hukum Kabupaten Garut, mulai dari Polres, Kodim hingga Kejaksaan.
“Kita silaturahmi (ke Mapolres, red) ada pak Kajari, Dandim dan Pimpinan DPRD, kami disana silaturahmi dan DPC perjuangan melalui Polres menitipkan aspirasi kader Garut yang menginginkan institusi Polri segera melakukan penegakan hukum kaitan pembakaran bendera. Kita ke jakarta tidak bisa, jadi di Garut,” tambahnya.
“Kami sangat respon positif, tentunya insyaa Allah selalu PDI-P menginstruksikan untuk tetap melakukan kerja ideologis mengadvokasi masyarakat”.
“Tsunami dis-informasi dan miss-informasi itu kan kontennya ribuan bahkan puluhan ribu baik di WA (WhatsApp, red) dan Facebook, banyak fitnah ke kami mulai dari isu komunisme yang diletakkan ke kami, sehingga banyak gerakan-gerakan merugikan kami, padahal kami di lapangan tetap kokoh menegakkan Pancasila, bahkan beberapa waktu ini kita intens menegakkan budaya gotong royong sebagai bagian dari nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.
Yudha menilai, narasi komunisme merupakan musuh imajiner yang dibangkitkan kembali yang kemudian disematkan ke PDI-Perjuangan. Padahal menurut anggota DPRD Garut Fraksi PDI-P itu, partainya sangat menjunjung tinggi asas-asas Pancasila.