RadarPriangan.com, GARUT – Video sejumlah warga yang tengah memarahi petugas kesehatan, saat ini tengah beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan. Aksi warga tersebut, dari informasi yang dihimpun, terjadi di Puskesmas Leuwigoong, Kabupaten Garut.
Salah seorang petugas kesehatan di Garut, Kris (33) mengaku bahwa awalnya video tersebut berdar di kalangan internal petugas kesehatan Kabupaten Garut. Namun beberapa saat setelah ia menerima, video tersebut pun beredar luas.
“Kejadiannya di Puskesmas Leuwigoong. Namun kronologinya seperti apa saya tidak tahu pasti. Namun yang jelas, warga ini datang ke Puskesmas dan ada kejadian itu setelah salah seorang warga di sana dijemput untuk diisolasi dan dirawat di RSUD dr Slamet pada Jumat (19/6/2020),” ujarnya Minggu (21/6/2020).
Baca Juga:Taman Satwa Cikembulan Perketat Protokol Kesehatan, Wisatawan Zomer Dilarang MasukDampak Pandemi, Pendapatan RSUD dr Slamet Garut Turun
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyebut bahwa kedatangan warga ke Puskemas karena tidak terima dijadikan sebagai pasien yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
“Informasi yang masuk seperti itu. Ada kaitannya dengan KC-26. Yang kontak erat ini kan bisa ODP (orang dalam pantauan), bisa PDP (pasien dalam pengawasan), bisa lain sebagainya,” sebutnya.
Selain itu, aksi protes warga itu pun terjadi karena telat keluarnya hasil swab warga, sehingga yang bersentuhan dengan pasien positif Covid-19 berstatus ODP atau PDP. aksi tersebut pun menurutnya bisa diminimalisasi kalau kemudian hasil tes swab keluar dengan cepat.
Wabup menjelaskan bahwa petugas tracing dan tracking mendapatkan tekanan saat sejumlah warga medatangi Puskesmas Leuwigoong. Aksi warga itu pun dikhawatirkannya, karena menurutnya tanpa petugas tracing dan tracking pihaknya akan kesulitan menanggulangi Covid-19 di Kabupaten Garut.
“Kita berharap para petugas tracking dan tracing tidak terganggu dengan adanya aksi warga tersebut dan tetap bisa melanjutkan pekerjaannya. Tugas tracking dan tracing adalah pekerjaan yang sangat mulia karena bertugas menyelamatkan masyarakat agar tidak terkena. Kalau pun ada yang terkena, agar segera dilakukan penanganan,” jelasnya.
Menyikapi kejadian tersebut, Wabup mengaku akan memanggil Camat, Desa, Puskesmas dan keluarga sebagai langkah yang berkaitan dengan ekses saat melakukan penelusuran penyakit Covid-19. “Agar diselesaikan dengan baik,” tutupnya. (igo)