RadarPriangan.com, JAKARTA – Ibadah haji, ada kemungkinan tetap akan digelar tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi, namun dengan jumlah jemaah yang terbatas.
Hal itu disampaikan oleh dua sumber yang mengikuti perkembangan masalah ini kepada Reuters. Kedua sumber mengatakan, bahwa otoritas mempertimbangkan pelaksanaan haji dengan jumlah jemaah sangat terbatas.
Bagian dari pembatasan tersebut antara lain tidak menyertakan jemaah lanjut usia. Selain itu pengecekan kesehatan akan dilakukan dengan ketat.
Baca Juga:Belasan Warga Garut Terdampar di Papua, Terkendala PSBB50 Keluarga di Kecamatan Sucinaraja Mundur dari Penerima PKH
Menurut salah satu sumber, dengan prosedur ketat, otoritas kemungkinan memberikan kuota hanya 20 persen dari total jemaah reguler di setiap negara.
Namun ada pula desakan dari internal otoritas Saudi untuk membatalkan pelaksanaan haji tahun ini yang seharusnya berlangsung pada akhir Juli.
Kantor media pemerintah serta kementerian haji dan umrah Arab Saudi enggan mengomentari laporan Reuters.
Setiap tahun pelaksanaan haji diikuti 2,6 juta jemaah dari dalam negeri maupun seluruh dunia. Data resmi menunjukkan pelaksanaan haji dan umroh memberikan pemasukan bagi Saudi sebesar 12 miliar dolar AS atau sekitar Rp164 triliun setiap tahun.
Namun pelaksanaa umroh dihentikan sementara sejak Maret sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Puncak terpadat pelaksanaan umroh biasanya terjadi saat Ramadan yang berlangsung April hingga Mei lalu.
Pada 2019, Makkah dipadati sekitar 19 juta jemaah umrah dan 2,6 juta jemaah haji. Jumlah itu sudah termasuk jemaah asal Saudi serta pemukim tetap.
Baca Juga:Ridwan Kamil Apresiasi Media MassaGubernur Jabar Ridwan Kamil Catat Pesan Presiden Tanggulangi COVID-19
Sementara itu, Arab Saudi mencatat rekor penambahan harian tertinggi kasus virus korona pada Senin (8/6/2020). Ada 3.369 penderita Covid-19 baru di negara itu.
Ini merupakan 3 hari berturut-turut penambahan harian kasus virus korona di Saudi menembus angka 3.000 orang. Pada Sabtu ada penambahan 3.121 dan Minggu 3.045 penderita.
Dengan penambahan terbaru ini, jumlah total kasus korona di Saudi menjadi 105.283 penderita.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi Muhammad Al Abdel Ali, seperti dikutip dari Saudi Press Agency (SPA), Selasa (9/6/2020), juga mengonfirmasi penambahan 34 korban meninggal akibat Covid-19, sehingga totalnya menjadi 746.
Selain itu Ali juga mengumumkan lonjakan pasien sembuh yakni 1.707 orang. Dengan demikia total pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 74.524 orang.