RadarPriangan.com, GARUT – Di tengah wabah korona, warga Kampung Andir, Desa Majasari, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, juga harus berjuang melawan serangan penyakit Cikungunya.

Dilaporkan terdapat setidaknya 20 warga yang diduga menderita Cikungunya. Mereka mengalami gejala seperti
sulit berjalan karena sendi-sendi di kakinya nyeri, kaki bengkak dan lemas.

Untuk memastikan itu, Kepala Dusun di Desa Majasari, Barnas, mendata warga yang diduga menderita Cikungunya di Kampung Andir, Kamis (4/6/2020).

“ Setelah dicek ke Kampung Andir, ternyata betul sedikitnya 20 warga diduga terjangkit cikungunya. Bahkan dalam satu rumah ada yang menderita cikungunya 3 orang. Mereka sebagian sudah berobat jalan ke Puskesmas dan dokter. Sebagian lagi belum berobat jalan,” ungkap Barnas usai melakukan pengecekan di Kampung Andir.

Puluhan warga yang diduga terjangkit cikungunya, tersebar di 3 RT di Kampung Andir. Bahkan Ketua RW 5 juga menderita sakit diduga terjangkit cikungunya.

Ketua RT, RW dan tokoh pemuda sudah melaporkan secara lisan kepada Kades Majasari Sulaeman melalui kadus.

Menurut Barnas, para penderita meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan penelitian ke Kampung Andir untuk memastikan jenis penyakit yang diderita warga. Di antaranya tak sedikit penderita yang dihantui kekhawatiran karena takut lumpuh.

Warga mengusulkan agar dilakukan fogging di Kampung Andir untuk mencegah mewabahnya penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu.

Kades Majasari, Sulaeman mengatakan, dia sudah menerima laporan lisan terkait puluhan warga Kampung Andir diduga terjangkit cikungunya. Dia pun akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan Puskemas untuk mengupayakan pencegahan dan penanganan penyakit cikungunya yang menjangkiti puluhan warga Andir.

Menurut Sulaeman, fogging memang bisa mencegah mewabahnya penyakit cikungunya. Namun kebersihan lngkungan termasuk memberantas sarang-sarang nyamuk harus lebih ditingkatkan oleh warga Andir.(pap)