RadarPriangan.com, GARUT – Para Ketua RT RW dan kepala desa di Garut Utara, sering didatangi warganya untuk menanyakan realisasi pembagian bantuan sosial dari Gubernur.

Selain itu banyak juga warga yang menanyakan perihal bantuan pembayaran utang ke bank keliling dari Bupati Garut dan bantuan sosial lainnya yang bersumber dari dana desa.

Kades Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Enggis Erawan dan Kades Cibiuk Kidul Usep, saat ditemui Kamis (16/4/2020), mengaku kerap didatangi warganya. Karena hingga sekarang bantuan yang digembor-gemborkan itu tak kunjung cair.

Warga kata Enggis, sangat mengharapkan bantuan sosial itu baik berupa sembako maupun berupa uang karena sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi dampak wabah Covid-19.

“ Wajar mereka banyak yang tak sabar menunggu realisasi bansos. Karena banyak warga yang kehilangan mata pencahariannya. Sedangkan kebutuhan hidup sehari-hari tetap harus terpenuhi. Kami sudah berupaya menjelaskan kriteria penerima bantuan sesuai kuota. Ternyata, masih banyak yang belum memahami teknis pemberian bansos tersebut,” kata Enggis.

Bansos untuk warga terdampak wabah Covid-19, memang belum ada yang terealisasi karena masih dalam proses. Dana Desa yang sebagaian bisa dialihkan untuk membantu kondisi ekonomi masyarakat pun belum cair.

Enggis Erawan menuturkan, kuota bansos Gubernur berupa sembako dan uang untuk Desa Cibiuk Kaler hanya 72 Kepala Keluarga. Sedangkan pengajuan lebih dari 1000 orang.

Bagi warga miskin yang tak terakomodasi diupayakan melalui dana gotong royong meski nilainya tak sama.

Untuk Desa Cibiuk Kidul, kata Kades Usep, kuota bansos Gubernur sebanyak 73 kepala keluarga. Sedangkan keluarga yang diajukan ribuan. Belum lagi bantuan sosial lainnya yang secara teknis belum ada kepastian realisasinya. Para kades pun harus siap-siap meredam gejolak ketika bantuan sosial direalisasikan.(pap)