GARUT – Sebagian siswa mulai terbiasa belajar jarak jauh melalui sistem dalam jaringan (daring). Hal ini seiring rutinnya mereka belajar menggunakan program kelas jarak jauh.
Khoirunnisa Rahayu Herdiantri, salah seorang siswi kelas IX A SMPN 2 Garut, mengungkapkan, belajar melalui media sosial yang diberikan wali kelasnya seolah menjadi hal biasa, saat ini.
“Saya dan teman-teman harus belajar melalui online, gak ada kendala. Kalau di sekolah belajar pakai seragam bertemu dengan guru dan teman-teman, tapi kalau di rumah kan bebas asal pelajaran bisa masuk,” katanya.
Baca Juga:F-MIPA Uniga Salurkan 50 Liter Hand SanitizerBaznas Garut Salurkan Santunan Darurat Covid-19
Terpisah, Kepala SMPN 2 Garut, Dr. H. Budi Suhardiman. M.Pd, mengatakan, proses belajar di rumah sudah menjadi kebiasaan anak didiknya sementara ini.
Menurutnya, efektifnya proses pembelajaran ditunjang dengan perangkat yang sudah lengkap, gurunya sudah melek IT dan siswanya juga sudah terbiasa melaksanakan UNBK.
Budi mengatakan, program untuk belajar jarak jauh sendiri dibuat berdasarkan kurikulum yang ada, perangkat yang ada disederhanakan. Lanjutnya, guru membuat soal lalu diserahkan ke wali kelas, dan dikirimkan kepada siswa dan diketahui para orang tua.
“Program melalui medsos ini kami juga bisa memantau melalui program Google Classroom bagaimana anak anak
belajar di rumah, Jadi disini ada peran wali kelas, peran guru, peran orang tua, dan siswa. Jadi dalam rangka mensukseskan program belajar di rumah selama dua pekan ini, peran orang tua diharapkan lebih aktif membimbing para siswa ketika
di rumah” katanya.
Terpisah, Ketua MKKS SMP Garut, Yusup Satria Gautama mengungkapkan, kendati dengan cara berbeda, tapi proses pembelajaran di rumah tetap dilakukan secara efektif di bawah pengawasan orang tua dan wali kelas.
“Pengumpulan tugas sendiri ada yang langsung tiap hari ada
juga setiap Jumat dan harus disampaikan langsung oleh orang tua baik melalui online maupun offline. Jadi siswa belajar di rumah, tapi untuk guru dan tenaga kependidikan tetap melaksanakan kegiatan tugas-tugas di sekolah. Ini juga menjadi saat bagi kami untuk ‘Ngariksa Sakola’ atau beberesih di sekolah, meningkatkan kebersihan sekolah, setelah itu kita akan bekerjasama dengan puskesmas supaya dibersihkan dengan disinfektan,” pungkasnya. (erf)