RadarPriangan.com, GARUT – 73 orang warga Kampung Lebokbintinu, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terpaksa mengungsi dari rumah-rumahnya. Hal tersebut dilakukan karena rumah mereka terdampak bencana longsor yang terjadi pada Senin (17/02/2020) dini hari.
“Ada 24 rumah dan satu masjid yang terdampak longsor, dimana 14 bangunan diantaranya masuk dalam zona merah yang terancam longsor. 14 rumah yang di zona merah sudah tidak bisa lagi ditinggali,” ujar Kepala Desa Sukamaju, Yeyet, Kamis (20/02/2020).
Yeyet mengatakan bahwa ke-73 warga itu mengungsi di rumah-rumah warga yang dianggap aman, namun sebagian besar tinggal di rumah ketua rukun warga.
Baca Juga:Bulan Maret, Warga Garut Bisa Menikmati Uji Coba Kereta Api Secara GratisPengusaha Dodol Sambut Baik Gula Impor Dibatasi, Tapi Harga Produk Lokal Harus Dikontrol
“Kondisinya masih aman, kebutuhan logistik juga Alhamdulillah terpenuhi. Pos kesehatan juga didirikan di dekat tempat mengungsi sehingga saat ada yang sakit bisa langsung memeriksakan diri,” katanya.
Ia mengungkapkan, pasca bencana longsor juga menyebabkan warga tidak bisa beraktivitas di kebun milik mereka karena kebunnya terancam longsor.
Aktivitas yang bisa dilakukan hanya mencari rumput untuk memberi makan hewan ternak.
Yeyet mengungkapkan pihaknya belum bisa memastikan hingga kapan warganya akan diungsikan. Namun ia menyebut bahwa bantuan logistik hanya akan dilakukan hingga H+3 sejak warga mengungsi.
Walau begitu ia mengaku akan menggalang bantuan dari warga agar bisa membantu.
Selain itu, kata Yeyet, pemerintah desa berencana untuk merelokasi rumah warga yang terdampak longsor. Namun untuk relokasi harus melalui beberapa tahapan, dan ia mengaku akan berbicara kepada Bupati Garut terkait rencana itu.
Yeyet menyebut bahwa pihaknya pun sudah mencari tempat yang aman untuk relokasi.
“Kalau tidak direlokasi pemerintah kabupaten, dari desa juga siap walau dana desa tidak diperbolehkan beli tanah, tapi kalau membuat rumah siaga bencana bisa,” kata dia.
Baca Juga:5 Calo Emas Ditangkap Polisi, Karena Membeli Hasil CurianDana Desa Harus Dialokasikan Untuk Penanganan Stunting
Sementara itu, salah seorang warga yang mengungsi, Agus (36) mengaku bahwa rumahnya tidak terdampak langsung longsor namun memilih mengungsi karena takut. Ketakutan tersebut bukan tanpa sebab.
“Tanahnya sampai sekarang masih terus gerak,” ucapnya.
Agus bersama keluarganya, saat ini tinggal rumah ketua RW. Ia pun tinggal bersama warga lainnya yang mengungsi dan harus berbagi tempat tidur dengan kondisi seadanya. Siang hari ia mengontrol rumah dan kandang tempat hewan ternaknya yang harus diberi makan.