Wanita Sering Marah Ketika PMS, Mari Kenali Fakto-faktornya

Wanita Sering Marah Ketika PMS, Mari Kenali Fakto-faktornya
Wanita Sering Marah Ketika PMS, Mari Kenali Fakto-faktornya
0 Komentar

RADAR GARUT – Wanita sering marah ketika PMS, mari kenali faktor-faktornya.

Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah kondisi yang umum dialami oleh sebagian besar wanita menjelang menstruasi. PMS bisa menyebabkan perubahan suasana hati, termasuk perasaan mudah marah atau emosional. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan wanita yang sedang mengalami PMS cenderung merasa marah-marah antara lain:

 

Perubahan Hormonal: Selama fase pra-menstruasi, terjadi fluktuasi hormonal yang signifikan dalam tubuh wanita. Peningkatan kadar hormon seperti estrogen dan progesteron, serta penurunan kadar serotonin, dapat memengaruhi suasana hati dan emosi seseorang. Hal ini dapat membuat wanita lebih mudah marah atau mudah tersinggung.

 

Ketidaknyamanan Fisik: Wanita yang sedang mengalami PMS sering kali juga mengalami gejala fisik seperti nyeri perut, sakit kepala, kram, atau ketidaknyamanan lainnya. Ketidaknyamanan ini dapat menyebabkan iritabilitas dan membuat seseorang menjadi lebih mudah tersinggung atau marah.

 

Baca Juga:Asal Jelas, Wulan Guritno Buka Pintu Damai Buat Sabda AhessaMelihat Adegan Yudha Arfandi Tengelamkan Dante, Tamara Tyasmara Tahan Emosi.

Stres dan Kecemasan: Stres dan kecemasan dapat memperburuk gejala PMS dan membuat seseorang lebih rentan terhadap perasaan marah. Faktor-faktor stres dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, hubungan interpersonal, atau masalah keuangan, dapat memperkuat reaksi emosional yang negatif.

 

Perubahan Fisik dan Psikologis: Wanita yang mengalami PMS juga mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan fisik dan psikologis yang terjadi dalam tubuh mereka. Perubahan berat badan, perubahan dalam penampilan, atau perasaan kurang percaya diri juga dapat memengaruhi suasana hati seseorang dan menyebabkan mereka merasa lebih marah atau sensitif.

 

Hormon Emosional: Hormon seperti estrogen dan progesteron tidak hanya memengaruhi siklus menstruasi, tetapi juga berperan dalam mengatur suasana hati dan emosi seseorang. Fluktuasi hormonal yang terjadi selama PMS dapat memengaruhi respons emosional seseorang terhadap berbagai situasi.

 

Penting untuk diingat bahwa PMS adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak wanita dan bukanlah tanda kelemahan atau ketidakmampuan mengendalikan emosi. Memberikan dukungan dan pengertian kepada wanita yang sedang mengalami PMS, serta mengambil langkah-langkah untuk mengelola gejalanya, seperti olahraga, relaksasi, dan pola makan sehat, dapat membantu mengurangi intensitas perasaan marah atau emosional yang dialami. Jika gejala PMS mengganggu aktivitas sehari-hari atau menimbulkan masalah yang serius, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk saran dan bantuan lebih lanjut.

0 Komentar