Sekda Herman Suryatman Luncurkan e – Monev Keterbukaan Informasi Publik

Sekda Jabar Herman Suryatman saat Launching e - Monev pada Badan Publik di Jawa Barat Tahun 2024 dengan tema \'
Sekda Jabar Herman Suryatman saat Launching e - Monev pada Badan Publik di Jawa Barat Tahun 2024 dengan tema \'Mendorong Implementasi Keterbukaan Informasi Publik Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat\' di Aula Timur Gedung Sate, Selasa (9/7/2024).(yogi prayoga Dokpim Jabar)
0 Komentar

KOTA BANDUNG – Sekda Jabar Herman Suryatman meluncurkan program e-Monev Keterbukaan Informasi Publik, di Aula Timur Gedung Sate Bandung, Selasa (9/7/2024).

E-Monev adalah program monitoring dan evaluasi berbasis elektronik pada badan publik yang difasilitasi Komisi Informasi Jabar.

Sekda Jabar Herman mengarapkan dengan hadirnya e- Monev, keterbukaan informasi publik di Jabar bisa semakin maksimal. 

Baca Juga:Peduli Lingkungan, TP PKK Jabar Gelar Lomba Pemanfaatan Limbah Kain PercaBey Machmudin Terima Penghargaan sebagai Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik 

Sekarang ini kata Herman, Jabar masih menjadi salah satu provinsi dengan indeks keterbukaan informasi publik terbaik di Indonesia dengan angka 84,4. Demikian juga dengan badan publiknya masuk kategori informatif dengan angka 95,53.

“Saya kira ini hasil kerja keras semua salah satunya bimbingan dari Komisi Informasi. Apalagi sekarang ada e-Monev, keterbukaan informasi kita saya kira bisa lebih maksimal,” ujar Herman Suryatman.

Kendati begitu, Herman menginginkan agar informasi publik ini bisa lebih berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Di antaranya menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, dan stunting.

“Untuk tahun 2024 kami mengharapkan bagaimana informasi ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, harus lebih berdampak. Jadi kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, dan stunting harus turun signifikan,” harapnya.

Herman menjelaskan, salah satu kuncinya adalah informasi yang baik harus sampai ke wilayah kabupaten, kota, kecamatan, desa, keluarga, hingga individu.

Dia mencontohkan, salah satu penyebab maraknya penggunaan judi online adalah dikarenakan minimnya informasi ke individu. Badan publik harus terus menerus menyampaikan bahaya judi online, termasuk pinjol ilegal maupun bank emok.

“Kenapa faktanya masih ada, ini salah satunya kan masalah informasi. Karena itu informasi bahaya judi online, pinjol ilegal, bank emok ini (bahaya dan kerugiannya) harus terus disampaikan ke masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga:PT Adira Cabang Garut Melaporkan Oknum yang Memindah Tangankan Unit Kendaraan KreditSekda Herman Suryatman: Inovasi Harus Berkontribusi pada Kemandirian Masyarakat 

Dengan begitu kata Herman, salah satu tantangan tahun ini adalah bukan hanya keterbukaan informasi publik saja namun juga bagaimana informasi yang terbuka itu dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan sampai ke tingkat individu.

“Itu tantangan kita tahun ini. Jadi bukan hanya keterbukaan informasi publik tapi bagaimana informasi yang terbuka ini dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan sampai ke tingkat individu,” sebutnya.

Setelah launching e-Monev dilakukan penandatanganan Pakta Integritas e-Monev oleh Kabid Informasi dan Pelayanan Publik Diskominfo Jabar Viky Edya Martina, para komisioner Komisi Informasi Jabar, serta tim independen monitoring dan evaluasi.

0 Komentar