Ridwan Kamil Akan Maju Jadi Capres 2024? Akan Tetapi…

Ridwan Kamil Akan Maju Jadi Capres 2024? Akan Tetapi...
Ridwan Kamil Akan Maju Jadi Capres 2024? Akan Tetapi...
0 Komentar

RADAR GARUT – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tak ingin memaksakan diri mencalonkan diri di Pilpres 2024, meski santer disebut-sebut sebagai calon presiden di bursa saham dua tahun ke depan.

“Kalau karir politik, saya ikuti saja takdir, saya tidak memaksa,” kata Ridwan kamil.

Emil sendiri mencatat, dirinya sebenarnya berpeluang besar menjadi Gubernur Jawa Barat untuk dua periode. Namun, ia tidak menutup peluang dirinya di pentas nasional.

Baca Juga:Dr. Stone Season 3 Episode 8 Sub Indo, Senku Yang Menjelajahi PulauJadwal Tayang Yolo The Series, Kisah Dita Yang Divonis Mati Dalam Waktu Dekat

Emil mengatakan, selama menjadi nomor satu di Jawa Barat, ia meraih 300 penghargaan. Menurutnya, pencapaian tersebut tidak hanya menjadi tolok ukur keberhasilan pekerjaannya, karena selama tiga tahun menjabat ia berhasil memperbaiki beberapa kondisi. Hal ini diyakininya bisa menjadi modal motivasi bagi karir politiknya ke depan.

“Anda punya kesempatan menjabat satu periode lagi sebagai gubernur, tapi kalau terbuka secara nasional ya harus dicoba. Tapi jangan dipaksakan. Kalau dipaksakan itu konyol. Tidak,” katanya.

Emil menyatakan bahwa dia memiliki dua prinsip utama dalam karir politiknya, yaitu politik pengetahuan diri dan politik akal sehat.

Dia mencatat bahwa pintu terbuka lebar untuk menghidupkan kembali pasar calon presiden, tetapi Dia juga tidak menutup mata terhadap fakta bahwa dia adalah beberapa chapter lagi yang lebih megah.

Nama mantan Wali Kota Bandung itu rutin menempati posisi 4-6 sejak awal 2022 dalam hasil survei kelayakan multilembaga, bersaing dengan pemimpin Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandia.

Sementara itu, tokoh ternama seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kokoh memimpin.

“Akal sehat mengatakan apa yang jelas di depan kita, jika ada kesempatan, mengapa kita harus menolaknya? Sekarang politik tahu dirinya, tahu belum bergabung dengan partai, mengapa membuat pernyataan yang lebih jauh” katanya.

Baca artikel Radar Garut lainnya di Google Berita

0 Komentar