Pengamat ini Prediksi Ganjar Duet dengan Ridwan Kamil, Potensi Suaranya Luar Biasa

Ganjar Ridwan Kamil berpotensi berduet
Ganjar Ridwan Kamil berpotensi berduet
0 Komentar

BANDUNG – Pengamat politik sekaligus Rektor Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, Prof. Dr. Obsatar Sinaga memprediksi bahwa Ganjar Pranowo akan duet dengan Ridwan Kamil di pilpres 2024.

Apabila duet ini benar-benar terjadi Obi (sapaan akrabnya), memprediksi bahwa potensi suara yang akan didapatkan akan sangat luar biasa.

Keduanya diprediksi akan mendulang suara yang besar baik di Jawa Tengah maupun di Jawa Barat.

Baca Juga:Ganjar Pranowo Mengajak Adu Gagasan Bukan Perseteruan, Ia Mengingatkan Tujuan BernegaraRudy Gunawan: Masyarakat Miskin Ekstrem di Garut Sebanyak 3 Persen, Angka Kemiskinan Naik

“Saya mendengar Ridwan Kamil jadi wakilnya Ganjar Pranowo. Sebagai warga Jabar, saya bangga. Ridwan Kamil bisa mewakili Jabar, wah saya senang sekali,” Ujar Obi, seperti dikutip dari Jabar Ekspres (Grup Radar Garut).

Tentunya duet Ridwan Kamil Ganjar ini akan sangat baik sekali, terlebih lagi Ridwan Kamil dalam beberapa survei menunjukkan elektabilitas yang baik.

Misalnya berdasarkan survei Charta Politica yang dirilis Juli 2023 lalu. Elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres tembus 38 persen khususnya di Jabar.

Hanya saja, ada yang sedikit mengganjal jika Ridwan Kamil harus berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Pasalnya partai pengusung Ridwan Kamil yaitu Golkar sudah menentukan arah politiknya untuk mendukung Prabowo Subianto.

Oleh karena itu Obi pun tidak menutup kemungkinan apabila Ridwan Kamil juga bisa berpasangan dengan Prabowo Subianto. Mengingat secara partai, Golkar sudah memutuskan berkoalisi dengan Prabowo Subianto. Sehingga kans untuk berduet dengan mantan Danjen Kopassus itu juga bisa mulus jalannya.

Namun, lagi-lagi soal politik ini tidak bisa ditentukan begitu saja. Ridwan Kamil menurut Obi bisa saja berpeluang besar berduet dengan Ganjar Pranowo. Dengan jalan tengah yaitu keluar dari Golkar dan merapat ke parpol lain.

“Kang Emil keluar dulu dari Golkar dan pindah ke partai lain sebagai kendaraan baru. Apalagi dia sudah terbiasa begitu, dulu juga pernah di Gerindra, lalu pindah ke Nasdem, sekarang masuk Golkar. Keluar aja yang sekarang supaya ada kendaraan yang menjadi penguat dia,” sarannya.

0 Komentar