Kisah Paul Alexander Manusia Terakhir yang Hidup di Dalam Paru-paru Besi Meninggal Dunia

Kisah Paul Alexander Manusia Terakhir yang Hidup di Dalam Paru-paru Besi Meninggal Dunia
Kisah Paul Alexander Manusia Terakhir yang Hidup di Dalam Paru-paru Besi Meninggal Dunia
0 Komentar

RADAR GARUT- Kisah Paul Alexander Manusia Terakhir yang Hidup di Dalam Paru-paru Besi Meninggal Dunia, simak informasi selengkapnya dibawah ini.

Paul Alexander, yang menjadi manusia terakhir yang hidup di dalam paru-paru besi selama lebih dari 70 tahun setelah tertular polio, telah meninggal dunia pada usia 78 tahun.

Penyebab kematiannya tidak secara spesifik disebutkan, tetapi dia telah dilarikan ke rumah sakit pada akhir Februari setelah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Setelah keluar dari rumah sakit, manajernya melaporkan bahwa Paul mengalami kesulitan dalam makan dan minum.

Baca Juga:Sinopsis Drakor The Midnight Studio yang Memikat dengan Kisah MisteriusDaftar Tim yang Melaju ke Perempat Final Liga Champions 2023/2024

“Kisahnya tersebar luas dan jauh, memberikan pengaruh positif kepada orang-orang di seluruh dunia. Paul adalah panutan luar biasa yang akan terus dikenang,” tulis Christopher Ulmer, penyelenggara GoFundMe.

Paul tertular penyakit polio pada usia 6 tahun, pada musim panas 1952 ketika tinggal di Texas. Infeksi polio menyebabkan lumpuh dari leher ke bawah dan kehilangan kemampuan bernapas secara mandiri, sehingga dokter memasukkannya ke dalam paru-paru besi, teknologi pendukung kehidupan tercanggih pada saat itu.

Bercerita kepada The Guardian, Paul mengungkapkan bahwa awalnya dia hanya didiagnosis menderita polio tapi tidak dibawa ke rumah sakit karena jumlah pasien yang sudah terlalu banyak. Namun, kondisinya memburuk dengan cepat dalam beberapa hari kemudian.

Dalam waktu singkat, Paul kehilangan kemampuan berbicara, menelan makanan, bahkan batuk. Orang tuanya kemudian membawanya ke rumah sakit di Parkland, tetapi dokter di UGD menyatakan bahwa kondisi Paul tidak bisa ditolong.

“Yang saya ingat selanjutnya adalah saya sudah berada di dalam paru-paru besi,” kenang Paul pada saat itu.

Paul selalu merasa bahwa polio, yang ia sebut sebagai “iblis” yang mencoba menghancurkannya, akan kembali menyerang.

“Saya bisa melihat rumah sakit dipenuhi lagi oleh korban polio, wabahnya. Saya bisa melihatnya dengan jelas. Saya memberi tahu para dokter, itu akan terjadi. Tetapi mereka tidak mempercayai saya,” ujarnya.

Baca Juga:Sikat Gigi saat Puasa: Apa Hukumnya dan Apakah Membatalkan Puasa?Habib Hasan Jafar Umar Assegaf, Pemimpin Majelis Taklim Nurul Mustofa Meninggal Dunia

Kisah hidup Paul Alexander adalah bukti kekuatan manusia untuk bertahan dalam menghadapi tantangan yang berat, dan warisan positifnya akan terus dikenang oleh banyak orang di seluruh dunia.

0 Komentar