Kasus Stunting Garut Tembus 23,6 Persen, GPT Gencarkan Edukasi Ibu Hamil dan Remaja

GEMBIRA. Sejumlah peserta dari berbagai kalangan, usai mengikuti talkshow, sosialisasi dan diskusi pencegahan stunting yang digagas Gerakan Perempuan Tangguh (GPT) Kabupaten Garut, Senin (4/12/2023).
GEMBIRA. Sejumlah peserta dari berbagai kalangan, usai mengikuti talkshow, sosialisasi dan diskusi pencegahan stunting yang digagas Gerakan Perempuan Tangguh (GPT) Kabupaten Garut, Senin (4/12/2023).
0 Komentar

GARUT – Tingginya angka stunting di Kabupaten Garut yang mencapai angka 23,6 persen, mendorong Relawan Gerakan Perempuan Tangguh ( GPT ) Kabupaten Garut bergerak.

Upaya tersebut dinilai perlu dilakukan mengingat kasus stunting tengah menjadi perhatian Nasional, begitupun di Kabupaten Garut.

Gerakan Perempuan Tangguh ( GPT ) Kabupaten Garut turut serta dalam penanganan Kasus Stunting ini, melalui peningkatan sosialisasi Penanganan Stunting, mulai dari talkshow maupun diskusi.

Baca Juga:Hore! Nasabah BRI Garut Unit Cibatu Dapat Mobil Panen Hadiah Simpedes 2023Keren! GIIAS Road To Bandung Berhasil Dongkrak Transaksi Pembelian Kendaraan

Hal tersebut ditujukan untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap dampak dari kasus Stunting, yang mana agar generasi ke depan bisa sehat, berdaya saing dan produktif.

“Alhamdulillah, sosialisasi ini diikuti kader setempat dan sebanyak 60 peserta dari berbagai latar belakang, terutama ibu hamil, ibu menyusui dan juga remaja yang akan segera melangsungkan pernikahan,” kata Panitia Pelaksana Sosialisasi, Anggun disela pelaksanaan di Kampung Babakan Kersamenak Garut, Senin (4/12/2023).

Para peserta terlihat antusias menyimak paparan dari berbagai narasumber. Bagaimana tidak, dari materi yang diberikan mereka kebanyakan relatif abai akan pentingnya asupan gizi, kesehatan lingkungan, juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi mau pun anak.

Pada sesi dialog atau tanya jawab mengenai pencegahan stunting. Kalangan ibu yang sedang hamil, tercerahkan untuk memahami pentingnya asupan nutrisi baik agar si buah hati terlahir sehat.

“Terutama bagi ibu yang sedang hamil, mereka mempertanyakan bagaimana pencegahan yang bisa di lakukan sejak dini,” katanya menceritakan.

Pemateri talkshow Mahasiswa Fakultas Gizi, Herlina Susanti menjelaskan, dampak buruk dari kasus stunting antara lain keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan resiko serangan penyakit kronis.

“Kasus stunting juga sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi karna rendahnya produktivitas akan  menjadi beban negara, maka dari itu upaya pencegahan kasus stunting perlu di tingkatkan untuk mengatasi dampak negatif ini,” ujarnya.

Baca Juga:Saepul Rohman Jadi Agen BRILink Terbaik, Warga Garut Ini Dapat Mobil Hyundai Creta20 Pelajar Asal Malangbong Garut Dapat Beasiswa BRI

Ketua Gerakan Perempuan Tangguh Hj Neneng Vera Amalia menambahkan, upaya tersebut merupakan bentuk kepedulian para perempuan tangguh untuk ikut andil dalam mempersiapkan generasi bangsa.

Khususnya di Kabupaten Garut supaya memiliki potensi yang unggul dalam intelektualitas dan menyongsong indonesia emas.

0 Komentar