Jelang Ramadhan, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Cek Harga Sembako di Kabupaten Garut

Jelang Ramadhan, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Cek Harga Sembako di Kabupaten Garut
0 Komentar

RADAR GARUT – Menjelang Bergulirnya Ramadan 1444 H/2023 M Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu ruzhanul Ulum melakukan pengecekan harga sembako yang dilaksanakan di Pasar Modern Limbangan Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Senin (27/2).

Bukan hanya itu, Wagub jabar Uu Ruzhanul Ulum juga menampung aspirasi pedagang di pasar, yang menurut mereka saat ini sedang terjadi penurunan permintaan dari konsumen untuk komoditas beras. Harga beras di pasaran saat ini masih relatif tinggi.

“Biasa pembelian masyarakat sehari sekitar 1 kwintal, sekarang jadi 500 (kilogram) saja, turun hampir setengahnya,” ungkap Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga:VIRAL! Gadis 12 Tahun di Riau Dicekoki Tuak dan Diperkosa 6 Remaja BergiliranDampak Buruk Sekolah Terlalu Pagi, Resikonya Siswa Kurang Tidur Hingga Stress

Selain beras, harga daging pun ikut naik. Permintaan daging masyarakat pun turun drastis hampir setengahnya. Padahal setiap jelang bulan ramadhan permintaan daging biasanya meningkat.

“Saya juga sempat bertanya kepada tukang daging, biasa habis sekian ton, sekarang hampir 60 persen (turun). Artinya, ada penurunan daya beli masyarakat terhadap daging,” tutur Uu Ruzhanul Ulum.

Termasuk juga bahan atau bumbu makanan yang ikut menurun. “Ini menjelang Ramadan biasanya ada kenaikan permintaan barang, tapi sekarang malah menurun,” ucap Uu Ruzhanul Ulum.

Uu melanjutkan bahwa Pemdaprov Jabar akan berupaya untuk menambah daya beli masyarakat sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Hal pertama yang akan dilakukan adalah menjamin ketersediaan pangan terlebih dahulu. Sebelum memastikan harga bahan pokok dapat lebih terjangkau oleh masyarakat.

“Jadi jangan sampai (harga) terjangkau masyarakat tapi barang kosong, atau barang ada tapi (harga) tidak terjangkau,”. ujar Uu Ruzhanul Ulum.

“Kedua, mereka jangan disalahkan karena harga seperti itu mereka hanya mengikuti pembelian. Jangan sampai pemerintah menyalahkan para pedagang pasar (harganya mahal), padahal para pedagang pasar tidak punya niat (menaikkan harga),” pungkas Uu Ruzhanul Ulum.

0 Komentar