FPPG Pertanyakan Pengawasan Bulog Pada Mitranya di Garut, Diduga Banyak Penyimpangan

Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) mengadakan audiensi dengan Asisten Daerah (Asda) 2 bidang perekonomian, kepala Bulog cabang Ciamis, Perwakilan Dinas Sosial, Kepala Dinas DKP dan Kepala PT Pos yang bertempat di Aula Wakil Bupati, Lantai 2, Komplek Setda Pemkab Garut, Selasa 6 Februari 2024.
Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) mengadakan audiensi dengan Asisten Daerah (Asda) 2 bidang perekonomian, kepala Bulog cabang Ciamis, Perwakilan Dinas Sosial, Kepala Dinas DKP dan Kepala PT Pos yang bertempat di Aula Wakil Bupati, Lantai 2, Komplek Setda Pemkab Garut, Selasa 6 Februari 2024.
0 Komentar

GARUT – Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) mengadakan audiensi dengan Asisten Daerah (Asda) 2 bidang perekonomian, kepala Bulog cabang Ciamis, Perwakilan Dinas Sosial, Kepala Dinas DKP dan Kepala PT Pos yang bertempat di Aula Wakil Bupati, Lantai 2, Komplek Setda Pemkab Garut, Selasa 6 Februari 2024.

Dalam audensi tersebut, ketua FPPG, Asep Nurjaman, mempersoalkan terkait pengawasan bulog terhadap 6 kemitraan yang melakukan pendistribusian bantuan beras kepada masyarakat miskin di Kabupaten Garut.

“Saya di sini mau menanyakan masalah 6 kemitraan bulog, kenapa bulog tidak langsung menyalurkan bantuan beras baik BPNT atau yang lainnya langsung kepada masyarakat, kenapa harus lewat mitra?,” Ujar Asep Nurjaman, menanyakan langsung hal tersebut kepada kepala bulog cabang Ciamis.

Baca Juga:Suasana di Kabupaten Garut Diklaim Kondusif Menjelang Pemilu 2024PJ Gubernur ke Garut, Pesannya kepada Pj Bupati Seperti Ini

Asep mengungkapkan, dengan cara seperti itu banyak sekali penyimpangan-penyimpangan dalam penyaluran beras itu sendiri, sehingga mencoreng nama baik bulog.

“Banyak penyimpangan, contoh waktu tahun 2022 dan 2023 pembagian beras di Cihuni itu yang tadinya harus 10kg, malah jadi 8kg. Hal itu bukan sekali dua kali terjadi tapi beberapa kali, bagaimana pengawasanya ko bisa seperti itu,” lanjutnya.

Ia meminta, kalaupun memang harus ada jasa mitra, Bulog harus mengawasi 6 mitra yang telah kerja sama itu.

“Begini, harusnya bulog itu mengawasi dong kemitraan yang 6 ini, jangan cuma dilihat sampelnya saja, kalau sampel saja bisa diakali oleh mereka,” ujarnya.

Asep Nurjaman, menambahkan, bahwasanya harus ada pengawasan yang lebih sehingga proses penyaluran beras tersebut tidak sampai kurang lagi kiloannya.

“Pasang CCTV di Mitra yang 6 itu, atau awasi setiap hari di lokasi mitra itu, sehingga tidak ada lagi hal-hal seperti tadi,” tambahnya.

Sementara itu, kepala cabang bulog Ciamis yang membawahi se-Priangan Timur, Ashville Nusa Panata, memberikan tanggapanya, bahwa pihaknya melakukan kemitraan dikarenakan Gudang yang ada di bulog Garut tempatnya terlalu sempit.

Baca Juga:Menghadapi Daerah Garut yang Rawan Bencana dan Korban KPPS, KPU Ambil Langkah BeginiKunjungi Garut, Ganjar Pranowo Bilang Guru Agama Punya Kontribusi Sangat Besar untuk Perdamaian, Gaji juga Turut Disinggung

“Kita setiap bulanya itu ada 2.900 ton lebih yang akan disalurkan, sementara kapasitas gudang bulog itu maksimal 150 ton, dan pekerja kami juga masih kurang, makanya kami bermitra,” ujarnya.

Sementara terkait, kasus kurangnya kiloan yang terjadi beberapa waktu lalu, menurutnya, pihaknya saat itu telah mengecek langsung ke lokasi.

0 Komentar