Disperindag ESDM Garut Khawatir dengan Kenaikan Bahan Pokok Menjelang Ramadhan, Begini Antisipasinya

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Ridwan Effendi
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Ridwan Effendi
0 Komentar

GARUT – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Ridwan Effendi, mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi kenaikan harga beberapa bahan pokok di tengah menjelang bulan suci Ramadhan. Dalam pernyataannya pada Rabu (06/03/2024), Ridwan Effendi menyampaikan kepeduliannya terhadap masyarakat Garut, terutama terkait komoditas beras dan minyak yang menjadi fokus utama menjelang Ramadhan.

“Jelang bulan suci Ramadan, beras dan minyak saat ini menjadi komoditas paling diminati dan prioritas oleh masyarakat,” ujarnya.

Dalam upaya memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok, Disperindag ESDM Garut telah melakukan pemantauan di enam pasar besar di Garut.

Baca Juga:Disdik Garut Keluarkan Surat Pemberitahuan Terkait Kegiatan Pembelajaran Sekolah di Bulan Ramadhan 1445 HKPGS Gelar RAT, Sempat Terserang PMK Tapi Kesejahteraan Anggota Tetap Ditingkatkan

Ridwan Effendi melaporkan bahwa hingga saat ini, ketersediaan bahan pokok masih cukup memadai, dan harga cenderung stabil. Meskipun demikian, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang menjadi perhatian.

“Kami pantau di enam pasar besar di Garut, kita telah melakukan monitoring ketersediaan. Ketersediaan sejauh ini masih cukup tersedia sampai menjelang bulan Ramadhan, meskipun ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan,” jelasnya.

Dalam rangka mengantisipasi potensi kenaikan harga dan menjaga stabilitas pasokan bahan pokok, Ridwan Effendi menginformasikan bahwa pihaknya telah melakukan operasi pasar murah.

Upaya ini sejalan dengan langkah-langkah yang diambil oleh sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya, termasuk Dinas Pertanian, yang fokus pada percepatan masa tanam untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok yang memadai.

“Antisipasi yang tengah dilakukan saat ini seperti operasi pasar murah, disamping juga SKPD lain seperti Dinas Pertanian melakukan upaya dalam rangka percepatan masa tanam, sehingga ketersediaan stock nya tercukupi,” tambahnya.

Ridwan Effendi juga menyebutkan bahwa dampak dari fenomena El Nino terhadap pola tanam menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga dan ketidakpastian fase panen.

“Dampak El Niño terhadap pola tanam memang menjadi penyebab utama, fase panen kemungkinan di bulan April atau pasca lebaran,” paparnya.(taufik)

0 Komentar