Kabid Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Gatut evi AnshoriGARUT – Sebagai upaya untuk menciptakan destinasi wisata bebas sampah, Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Garut adakan pelatihan pengelolaan sampah abgi pelaku usaha wisata Garut di Taman Satwa Cikembulan.
Kepala Bidang Pariwisata Evi Anshori mengungkapkan, alasan TS Cikembulan yang menjadi tempat pelatihan dinilai telah berhasil dalam penanganan sampah di lokasi wisata.
Evi menambahkan, pengelolaan sampah organik dan non organik di tempat wisata di Garut memang perlu terus dibenahi.
Baca Juga:Didukung Laju Pertumbuhan Positif dan Resiliensi Berbagai Sektor, Pemerintah Optimis Perekonomian Nasional Terus MeningkatDinobatkan Sebagai Ormas Teramah, LKTKN Garut Raih Penghargaan Gubernur Jabar
“Taman Satwa Cikembulan kami anggap sudah melakukan pengelolaan sampah dengan baik,” katanya.
Menurutnya bisa dilihat hampir di setiap penjuru lokasi di Taman Satwa Cikembulan bersih dari sampah anorganik.
“Pengelolaan sampah disini sudah tertata dengan baik, dari mulai pengelolaan sampah organik dan anorganik nya juga,” katanya.
Terpisah, Manager Taman Satwa Cikembulan Rudi Aripin mengatakan, pelatihan pengelolaan sampah di tempat wisata menjadi hal yang penting dilakukan.
“Di sini (Taman Satwa Cikembulan) terutama ketika Pandemi COVID-19, kita membagi sampah menjadi 3 bagian, ada sampah organik, anorganik dan sampah medis,” katanya.
Tiap jenis sampah di TS Cikembulan ditangani secara berbeda, dimana sampah organik akan dibuatkan menjadi pupuk. Sementara untuk sampah anorganik bisa diolah kembali dan bisa menjadi nilai jual.
Sedangkan khusus sampah medis kata Rudi, untuk mencegah potensi penularan virus, pihaknya akan memusnahkan di tempat yang sudah disediakan. (erf)