Buku Menulis Feature Edisi Kedua Septiawan Santana Kuat Fondasi Teoritisnya

Buku Menulis Feature Edisi Kedua Septiawan Santana Kuat Fondasi Teoritisnya
Resensi. Pakar Ilmu Komunikasi Dr Septiawan Santana Kurnia menerbitkan buku Menulis Feature edisi kedua. Buku tersebut hasil penyempurnaan dari Menulis Feature yang terbit 2005. Foto: usep saeffulloh / radartasik.com--
0 Komentar

TASIKMALAYA — ”Jika mikroskop dan teleskop adalah perpanjangan penglihatan; telepon adalah perpanjangan suara; atau golok dan pedang adalah perpanjangan lengan, maka buku adalah perpanjangan ingatan dan imanjinasi manusia (Borges dalam Fernando Baez, 2013). Bukulah yang memberi wadah bagi pikiran manusia.”

Kutipan di atas ditulis Hikmat Kurnia, ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jakarta dan pendiri Kelompok Agro Media dalam tulisan Untuk Apa Buku Diterbitkan?

Hikmat Kurnia menuliskan Untuk Apa Buku Diterbitkan? dalam rangka mengucapkan Selamat Hari Buku Nasional, 17 Mei 2021.

Baca Juga:Innalillahi, 9 Perempuan Meregang Nyawa di Rel Setelah Odong-Odong Tertabrak Kereta ApiWisata Pangjugjugan Suguhkan Nuansa Alam Hingga Pohon Langka

Bagian tulisan Untuk Apa Buku Diterbitkan? dari Hikmat Kurnia itu muncul di halaman 4 buku Menulis Feature edisi kedua yang ditulis Dr Septiawan Santana Kurnia.

Tulisan pembuka Hikmat Kurnia dalam Untuk Apa Buku Diterbitkan? menjadi contoh penyajian penulisan opini dalam penyajian feature.

Menurut jurnalis senior Farid Gaban, menulis feature adalah salah satu keterampilan terpenting seorang jurnalis yang harus membuat menarik tema-tema yang penting bagi publik.

“Topik ekonomi, hukum, politik, lingkungan atau kebijakan transportasi— yang sering membuat kening berkerut— tentu akan lebih menarik dan mudah dipahami jika disajikan dalam bentuk feature, yang sarat dengn muatan human interest,” tulisnya dalam testimoni buku Menulis Feature edisi kedua.

Dalam buku Menulis Feature edisi kedua, Septiawan Santana Kurnia banyak memberikan contoh-contoh tulisan feature untuk melengkapi teori-teori feature.

Misalnya, contoh tulisan feature yang kini dipakai dalam pemberitaan online.

“Salju pecah dan tumpah menuruni lereng. Dalam hitungan detik, longsoran salju itu menjadi seukuran seribu mobil lebih yang meluncur menuruni gunung, membawa berat jutaan pound. Bergerak sekitar 70 mil per jam, salju menabrak pohon-pohon yang kokoh, mematahkan tubuhnya dan mencabik-cabik kulit batangnya.”

“Longsoran, di Washington’s Cascades pada bulan Februari meluncur melewati beberapa pohon dan bebatuan, seperti gelombang laut di haluan kapal. Longsoran lain menangkap dan menyimpan beban keganasan.”

Baca Juga:Petani di Dataran Tinggi Dapat KeuntunganRamai Dugaan Pejabat Titipkan Siswa di Luar Jalur Resmi PPDB

Tulisan berita online di atas berjudul Snow Fall: The Avalanche at Tunnel Creek yang ditulis John Branch di The New York Times 2012.

Berita Snow Fall: The Avalanche at Tunnel Creek meraih Hadiah Pulitzer 2013 untuk kategori Feature Writing and a Peabody Award.

0 Komentar