Mengenal Uang Kertas Gulden: Jejak Mata Uang Zaman Hindia Belanda hingga Warisan Terakhir di Nusantara  

Mengenal Uang Kertas Gulden: Jejak Mata Uang Zaman Hindia Belanda hingga Warisan Terakhir di Nusantara  
Mengenal Uang Kertas Gulden: Jejak Mata Uang Zaman Hindia Belanda hingga Warisan Terakhir di Nusantara foto ( Radar Cirebon ID )  
0 Komentar

RADAR GARUT – Gulden bukan sekadar nama mata uang, tetapi juga saksi bisu perjalanan panjang sejarah kolonialisme, perdagangan, dan ekonomi global. Di tanah Nusantara, gulden pernah berjaya sebagai alat tukar resmi yang digunakan oleh pemerintah kolonial Belanda. Meski kini telah tergantikan, peninggalannya masih membekas, bahkan menjadi incaran kolektor dan peneliti sejarah.

1. Awal Mula Gulden: Dari Kepingan Emas ke Uang Kertas

Nama gulden berasal dari kata yang berarti “emas”, merujuk pada bentuk awal mata uang ini yang berupa koin emas. Seiring waktu, gulden juga diproduksi dalam bentuk koin perak hingga uang kertas. Dalam perkembangannya, gulden menjadi nama yang lazim digunakan oleh berbagai negara dan wilayah jajahan Belanda, termasuk Hindia Belanda.

2. Penggunaan Gulden di Hindia Belanda

Di wilayah Indonesia, gulden mulai digunakan sekitar awal abad ke-17, saat aktivitas perdagangan VOC semakin masif. Mata uang ini resmi menggantikan sistem barter dan logam asing. Pada tahun 1817, pemerintah kolonial memperkenalkan gulden Hindia Belanda sebagai mata uang standar yang digunakan untuk keperluan ekonomi, pajak, dan perdagangan.

3. Masa Kejayaan Uang Kertas Gulden

Baca Juga:Jenis-Jenis Koin Kuno VOC yang Banyak Diburu Kolektor!Koin Rp100 Bergambar Rumah Gadang: Potret Sejarah dalam Sekeping Logam

Gulden dalam bentuk uang kertas mulai dicetak dan diedarkan oleh De Javasche Bank, lembaga keuangan resmi di bawah kekuasaan kolonial. Desain-desain uang kertas ini sering kali menampilkan tokoh kolonial atau motif lokal seperti wayang. Pecahan besar seperti 500 dan 1000 gulden sangat langka dan kini menjadi barang buruan para kolektor.

4. Akhir Penggunaan Gulden di Indonesia

Masa pendudukan Jepang pada Perang Dunia II menghentikan dominasi gulden di tanah air. Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia memperkenalkan mata uang rupiah, yang secara bertahap menggantikan gulden. Namun, di beberapa daerah seperti Papua Barat (dahulu Nugini Belanda), gulden masih digunakan hingga awal 1960-an sebelum akhirnya ditarik sepenuhnya.

5. Warisan Gulden di Era Modern

Meski tak lagi berlaku sebagai alat tukar, gulden tetap hidup dalam bentuk sejarah dan koleksi. Di Karibia Belanda, nama gulden masih digunakan oleh wilayah seperti Curaçao dan Sint Maarten. Di Indonesia, uang kertas gulden menjadi objek koleksi bernilai tinggi, terutama yang masih dalam kondisi utuh dan asli. Koleksi ini kini dinilai sebagai harta karun sejarah yang merekam kisah panjang kolonialisme dan ekonomi masa lalu.

0 Komentar