GARUT — Upaya mendorong pelaku usaha mikro agar semakin berkembang terus dilakukan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan program Klasterisasi Batik Tulis Garutan yang difokuskan pada peningkatan kapasitas pelaku usaha lewat pelatihan literasi bisnis dan digital.
Pelatihan ini diikuti oleh 26 nasabah PNM yang mayoritas merupakan pengrajin batik tulis khas Garut. Selama kegiatan, para peserta dibekali berbagai keterampilan dalam pemasaran produk melalui platform digital serta strategi membangun usaha berdaya saing.
Narasumber utama dalam kegiatan tersebut, Rizky Ananda selaku Founder & CEO PT Miun Sinergi Nusantara, memberikan pembekalan terkait pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mengelola dan memasarkan usaha.
Baca Juga:Rutan Garut Gelar Penguatan HAM bagi Warga Binaan, Wujudkan Pemasyarakatan Berbasis PancasilaKunjungi Rutan Bandung, Menimipas Duduk Lesehan Bersama Warga Binaan
Lebih dari sekadar pelatihan, program ini juga menghadirkan akses pendampingan usaha, modal, dan penguatan jejaring bisnis sebagai bagian dari pendekatan klasterisasi yang diusung PNM. Pendekatan ini bertujuan membangun ekosistem usaha yang saling terhubung, mandiri, dan berkelanjutan.
Pemimpin PNM Cabang Garut, Sumawinata mengapresiasi semangat para perajin yang tetap menjaga warisan budaya sambil berinovasi menyesuaikan perkembangan zaman. “Mereka membuktikan bahwa pelaku usaha ultra mikro juga bisa tumbuh dan naik kelas jika diberikan ruang untuk belajar dan berkembang,” tuturnya.
Menurutnya, klasterisasi bukan hanya strategi penguatan usaha, tapi juga sarana menjaga identitas budaya lokal agar tetap hidup di tengah tantangan modernisasi. PNM optimistis pendekatan ini mampu menjadi model pengembangan UMKM di berbagai daerah lain.
Melalui program ini, PNM tidak hanya menawarkan pembiayaan, tetapi juga membangun kepercayaan dan keahlian. Harapannya, Batik Tulis Garutan bisa semakin dikenal, tidak hanya sebagai produk budaya, tapi juga sebagai kekuatan ekonomi lokal yang tangguh dan membanggakan. (*)