RADAR GARUT – Jika kamu pernah melihat selembar uang kuno atau koin tua dan bertanya-tanya, “Mengapa benda ini bisa bernilai jutaan rupiah?” Jawabannya terletak pada sejumlah faktor yang menentukan harga uang kuno di kalangan kolektor.
Dunia numismatik istilah untuk hobi mengoleksi uang kuno tak cuma soal nostalgia, tetapi juga investasi bernilai tinggi. Artikel ini akan mengupas tuntas apa saja yang menjadi tolok ukur harga uang kuno bisa melambung di pasar koleksi.
1. Usia dan Periode Sejarah
Diantara faktor yang paling mencolok adalah tahun terbit atau periode sejarah uang tersebut. Semakin tua dan semakin penting periode penerbitannya, maka semakin tinggi pula nilainya. Uang yang diterbitkan pada masa transisi penting seperti masa penjajahan, revolusi kemerdekaan, atau awal kemerdekaan Indonesia biasanya diburu karena dianggap memiliki nilai sejarah tinggi.
Baca Juga:Baso Aci Rumahan ala Garut, Cuma Pakai Bahan Simpel!Jenis-Jenis Koin Kuno VOC yang Banyak Diburu Kolektor!
Contoh populer adalah uang kertas tahun 1945 yang pertama kali memuat tulisan “Republik Indonesia”. Uang ini bukan sekadar alat tukar, tetapi simbol dari lahirnya sebuah negara, sehingga sangat dicari oleh para kolektor senior maupun pemula.
2. Jumlah Cetakan dan Tingkat Kelangkaan
Kelangkaan adalah salah satu penentu utama nilai suatu koleksi. Uang yang dicetak dalam jumlah terbatas, baik karena kebijakan pemerintah saat itu maupun karena kondisi sejarah tertentu, akan menjadi lebih langka seiring waktu berjalan. Uang semacam ini cenderung sulit ditemukan, apalagi dalam kondisi terawat.
Salah satu contohnya adalah uang logam 50 rupiah bergambar Komodo yang hanya beredar sebentar dan jumlahnya tidak banyak. Karena kelangkaannya, harga uang ini di pasaran bisa mencapai jutaan rupiah tergantung kondisinya.
3. Kondisi Fisik atau Grade Uang
Dalam dunia koleksi uang, kondisi fisik atau grading menjadi hal yang sangat krusial. Ada sistem penilaian khusus mulai dari kondisi Fine (F), Very Fine (VF), Extremely Fine (EF), Almost Uncirculated (AU), hingga Uncirculated (UNC). Semakin mendekati kondisi “UNC”, semakin tinggi pula nilainya.
Dua jenis uang yang sama, tetapi dengan kondisi yang berbeda, bisa memiliki selisih harga berkali-kali lipat. Kolektor profesional sangat memperhatikan aspek ini saat menilai, membeli, atau melelang uang kuno.