RADAR GARUT – Pasar koleksi koin kuno semakin marak, seiring dengan naiknya minat masyarakat terhadap barang-barang bersejarah. Namun, di balik peluang ini, beredar pula koin palsu yang dibuat menyerupai aslinya dengan sangat meyakinkan. Maka, penting bagi kolektor pemula maupun berpengalaman untuk mengetahui cara membedakan mana koin kuno yang otentik dan mana yang tiruan. Artikel ini membahas panduan praktis dan akurat yang biasa digunakan dalam dunia numismatik untuk memastikan keaslian sebuah koin.
1. Cek Bobot dan Ukurannya Secara Presisi
Setiap koin kuno asli terutama yang berasal dari era kolonial seperti VOC atau zaman kerajaan memiliki spesifikasi berat dan diameter tertentu. Misalnya, koin VOC berbahan perak memiliki berat rata-rata sekitar 10–12 gram. Gunakan timbangan digital dan jangka sorong untuk mengukur. Perbedaan sekecil apa pun dari standar resmi bisa menjadi tanda bahwa koin tersebut palsu.
2. Perhatikan Detail Ukiran dan Tepi Koin
Koin kuno asli biasanya memiliki detail ukiran yang tajam meskipun sudah aus oleh waktu. Ciri yang umum adalah bentuk huruf, angka tahun, lambang, dan bahkan bentuk tepian koin. Koin palsu sering memiliki detail yang buram, tidak konsisten, atau tampak terlalu “baru” karena dibuat menggunakan cetakan modern yang tidak akurat.
3. Uji Bahan Logam Menggunakan Magnet dan Larutan Uji
Baca Juga:Ini Makanan yang Diam-Diam Bisa Merusak Kesehatan Ginjal AndaBenarkah Makan Alpukat Setiap Hari Membantu Diet?
Koin asli biasanya terbuat dari logam mulia atau campuran tertentu seperti perak, tembaga, atau timah, tergantung masa dan penerbitnya. Gunakan magnet kecil: jika koin menempel kuat, kemungkinan besar itu palsu, karena koin asli VOC atau kerajaan lama umumnya non-magnetik. Larutan uji logam (seperti nitric acid) juga bisa digunakan oleh ahli untuk memverifikasi kandungan logam.
4. Lacak Riwayat atau Provenance Koin
Koin yang memiliki dokumen riwayat kepemilikan atau sertifikat keaslian lebih dapat dipercaya. Banyak kolektor besar atau rumah lelang menyertakan “provenance” yang mencatat asal-usul koin, dari siapa dan kapan diperoleh. Tanpa informasi ini, keaslian sebuah koin akan lebih sulit dipastikan dan lebih berisiko palsu.
5. Konsultasikan ke Ahli Numismatik atau Laboratorium Otoritatif