Radar Garut- Perkembangan pesat teknologi juga membawa dampak terhadap kesehatan mental, terutama dalam hal mengelola stres dan kecemasan. Teknologi sebetulnya memberikan dampak yang sangat positif dan memudahkan kehidupan manusia.
Masalahnya jika perkembangan teknologi tidak disikapi dengan baik, juga memberikan dampak yang kurang baik untuk diri kita.
Dengan segala akses informasi yang tidak terbatas, interaksi sosial yang lebih sering melalui layar, dan tuntutan untuk selalu terhubung, banyak individu merasa tertekan dan cemas. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana teknologi dapat mempengaruhi kesehatan kita sehingga bagaimana cara mengelola stres serta kecemasan di tengah era digital ini.
Baca Juga:Motor Custom: Menyulap Motor Biasa Menjadi Karya SeniMengenal Koin Kuno: Sejarah dan Nilai Antiknya yang Menarik
Dampak Teknologi terhadap Kesehatan Mental
Teknologi telah mempermudah banyak aspek kehidupan, dari pekerjaan hingga hiburan, tetapi dampaknya terhadap kesehatan mental juga tidak bisa diabaikan. Beberapa dampak negatif yang sering muncul:
Overload Informasi (Information Overload)
Di era digital, kita terpapar dengan informasi dalam jumlah yang sangat besar setiap harinya. Media sosial, berita, email, dan aplikasi komunikasi lainnya terus-menerus memberikan update tanpa henti. Hal ini bisa di sebabkan overload informasi yang membuat kita merasa kecapean dan stres karena sulit untuk memfilter mana informasi benar yang begitu penting.
FOMO (Fear of Missing Out)
Media sosial sering kali menunjukkan tentang kehidupan orang lain yang tampak sempurna, dan ini bisa menimbulkan perasaan tidak puas atau khawatir akan kehilangan pengalaman serta kesempatan. Fenomena ini dikenal dengan istilah FOMO, yang dapat menimbulkan kecemasan dan perasaan rendah diri.
Keterhubungan yang Tidak Pernah Putus
Teknologi menggabungkan kita agar untuk selalu terhubung dengan pekerjaan, keluarga, atau teman-teman. Meskipun ini bisa sangat bermanfaat, namun seringkali hal ini juga menyebabkan kita merasa tidak bisa lepas dari tekanan, dan kita merasa selalu “harus” siap untuk merespons. Ini meningkatkan tingkat stres, terutama bagi mereka yang tidak dapat menemukan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi.
Kurangnya Interaksi Sosial Tatap Muka
Ketika interaksi sosial lebih banyak dilakukan secara online, banyak orang merasa kurang terhubung secara emosional. Hal ini bisa menyebabkan perasaan kesepian dan mengurangi kualitas hubungan interpersonal yang lebih mendalam, yang sangat penting untuk kesejahteraan mental.