PASIRWANGI, GARUT – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat memberikan bantuan modal berupa barang kepada 10 anggota Kelompok Lumbung Pangan Tani Itikurih di Desa Pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.
Rizal, pimpinan Baznas Pusat bagian perkumpulan dan koordinator wilayah Jawa Barat menyampaikan bahwa bantuan permodalan tersebut mencakup bibit, pemeliharaan, penanaman, hingga pendampingan sampai proses pertanian selesai.
“Program ini masih dalam tahap uji coba, alhamdulillah 10 petani yang terlibat telah menunjukkan hasil yang baik. Saat ini, harga tomat dan cabai sedang bagus. Ke depan, kami berencana mengembangkan program ini ke petani lain karena sudah ada 50 nama dalam daftar. Mudah-mudahan pada tahun 2025 program ini dapat berjalan lebih luas,” ujar Rizal setelah memantau hasil pertanian di Desa Pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi, Senin (20/1).
Baca Juga:Sekretaris Ditjen PAS dan Kakanwil Jawa Barat Lakukan Kunjungan Kerja ke Rutan GarutSekjen Kemenimipas Berikan Arahan kepada UPT Pemasyarakatan Se-Garut Raya
Ia menjelaskan bahwa anggaran bantuan ini berasal dari dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) yang dititipkan kepada Baznas RI. “Baznas RI memiliki banyak program di Garut, seperti balai ternak, lumbung pangan, dan pendanaan lahan jagung seluas 50 hektare di Banjarwangi,” jelas Rizal.
Diketahui, setiap petani mendapatkan bantuan senilai Rp17 juta dalam bentuk barang. “Total bantuan yang disalurkan mencapai sekitar Rp170 juta untuk 10 petani, namun semuanya berupa barang, bukan uang tunai,” ucapnya.
Untuk pendampingan, Baznas menunjuk satu orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan dan mengawasi program di Garut. “Pendamping ini berasal dari pusat dan bertugas untuk operasional serta tenaga pendampingan bulanan,” kata Rizal.
Ketua Tim Pelaksanaan Sinergitas BNPT, Edy Purwanto mengungkapkan bahwa keterlibatan BNPT dalam program ini bertujuan untuk menanggulangi masalah terorisme melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Kami fokus pada penguatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah seperti Pasirkiamis. Harapannya, dengan adanya pemberdayaan ekonomi, mereka dapat terhindar dari paham-paham radikalisme,” ujarnya.
Menurut Edy, salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terpengaruh paham radikalisme adalah persoalan ekonomi dan kesejahteraan. “Oleh karena itu, BNPT bekerja sama dengan Baznas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan pertanian ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Garut, Abdullah Effendi menyampaikan bahwa pihaknya hanya melakukan monitoring terhadap lokasi yang telah ditentukan oleh BNPT.