Rutan Garut Dukung Program Akselerasi Menteri melalui Ketahanan Pangan

istimewa
Rutan Garut Dukung Program Akselerasi Menteri melalui Ketahanan Pangan
0 Komentar

GARUT – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut terus berupaya mendukung program pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan di tengah keterbatasan sarana dan prasarana.

Kamis (15/1), Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Fahmi Rezatya Suratman, bersama jajaran petugas dan warga binaan melaksanakan kegiatan pengecekan dan panen hasil program ketahanan pangan di area brandgang Rutan Garut. Kegiatan yang dilakukan menjadi bagian dari dukungan Rutan terhadap Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta visi besar Asta Cita Presiden.

Fahmi menegaskan pentingnya program ini sebagai langkah nyata menciptakan keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan, baik selama masa pidana maupun setelah mereka kembali ke masyarakat.

Baca Juga:Pegawai Rutan Garut ikuti Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan secara DaringRutan Garut Matangkan Rencana Kerja untuk Peningkatan Kinerja di 2025

“Kami memahami bahwa salah satu tugas utama kami adalah memberikan pembinaan kepada warga binaan. Program ketahanan pangan ini tidak hanya berorientasi pada kemandirian pangan di lingkungan Rutan, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang dapat diterapkan setelah menyelesaikan masa pidana,” ujar Fahmi.

Kegiatan diawali dengan pengecekan program peternakan ayam bertelur yang menjadi salah satu inisiatif utama dalam mendukung ketahanan pangan di Rutan. Fahmi, bersama jajaran petugas, memeriksa kondisi ayam, kebersihan kandang, dan hasil produksi telur.

“Program ini sangat penting. Selain memberikan pasokan makanan untuk kebutuhan di dalam Rutan, kami juga ingin memastikan bahwa setiap aspek dari program ini, termasuk kesehatan ternak dan efektivitas produksinya, berjalan sesuai harapan,” jelas Fahmi.

Pengecekan kemudian dilanjutkan pada program hidroponik yang telah berjalan selama beberapa bulan terakhir. Program ini memanfaatkan lahan sempit di area brandgang untuk budidaya sayuran dengan metode modern.

Tanaman yang dibudidayakan meliputi bayam, pakcoy, dan selada air. Sistem hidroponik dipilih karena efisiensi lahan dan kemampuannya menghasilkan produk berkualitas tinggi.

“Kami sangat bangga dengan program hidroponik ini. Metode ini memberikan hasil yang luar biasa meskipun kami memiliki keterbatasan lahan. Selain itu, warga binaan kami juga belajar bagaimana cara merawat tanaman secara modern, mulai dari pengelolaan air hingga pemberian nutrisi,” tambah Fahmi.

Hasil panen yang dilakukan berupa puluhan ikat bayam segar, yang langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi warga binaan.

0 Komentar