Oleh: Mutiatul Faridah, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
RADAR GARUT – Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, mempunyai letak geografis yang sangat strategis. Terletak di antara dua benua, Asia dan Australia, serta diapit oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, posisi ini membuat Indonesia punya banyak keuntungan untuk perkembangan ekonominya. Tapi, keuntungan tersebut juga datang dengan sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Artikel ini akan membahas berbagai hal terkait pengaruh letak geografis terhadap ekonomi Indonesia, mulai dari sumber daya alam, transportasi, iklim, perdagangan global, sampai urbanisasi.
Sumber daya alam menjadi salah satu pengaruh terbesar dari letak geografis. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau mempunyai kekayaan sumber daya alam yang beragam sekali karena posisinya yang unik. Daerah-daerah di Indonesia mempunyai karakteristik yang beda-beda sesuai kondisi geografisnya. Contohnya, di dataran tinggi seperti di pegunungan Sumatra dan Jawa, tanahnya subur karena kandungan abu vulkanik. Ini cocok sekali untuk perkebunan kopi, teh, dan berbagai tanaman lainnya. Kopi dari daerah seperti Gayo di Aceh atau Toraja di Sulawesi bahkan terkenal di dunia internasional karena kualitasnya yang oke. Sementara itu, dataran rendah seperti di Jawa bagian utara menjadi lumbung padi terbesar di Indonesia, mendukung ketahanan pangan nasional.
Baca Juga:Lapas Garut Lakukan Bersih-bersih Blok Hunian dan Cek Kesehatan, Sebagai Upaya Preventif Jaga LingkunganJika Syakur dan Putri Memimpin Garut, Begini Pesan Ketua MUI Garut
Daerah pesisir juga memberi kontribusi besar untuk ekonomi Indonesia. Dengan garis pantai lebih dari 80.000 kilometer, Indonesia mempunyai potensi besar di sektor perikanan. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, di tahun 2020, sektor perikanan menyumbang sekitar 3,15% ke Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Selain perikanan, kawasan pesisir juga berkembang pesat di sektor pariwisata bahari, seperti di Bali, Lombok, dan Raja Ampat, yang ramai dikunjungi turis dari seluruh dunia. Wisata bahari ini tidak hanya memberikan lapangan kerja, tapi juga menambah devisa negara dari sektor pariwisata.
Namun, kekayaan sumber daya alam ini juga mempunyai tantangan. Ketergantungan pada pertambangan dan perkebunan bisa berisiko jika tidak dikelola dengan baik. Harga komoditas yang fluktuatif sering kali membuat pendapatan daerah yang bergantung pada komoditas tertentu menjadi tidak stabil. Misalnya, harga batu bara yang naik turun bisa mempengaruhi sekali untuk ekonomi di Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu produsen batu bara terbesar di dunia. Selain itu, eksploitasi yang berlebihan juga bisa merusak lingkungan. Kerusakan hutan akibat penebangan liar atau alih fungsi lahan untuk perkebunan kelapa sawit sudah membuat lahan rusak dan biodiversitas hilang, yang pada akhirnya bisa merugikan ekonomi daerah.