Mengembalikan Harmoni Alam di Bukit Tegal Malaka

istimewa
Mengembalikan Harmoni Alam di Bukit Tegal Malaka
0 Komentar

1.000 Pohon Ditanam Sebagai Langkah Nyata

Di bawah langit biru Desa Rancabango, langkah nyata untuk memulihkan lingkungan dimulai dengan penanaman 1.000 pohon di Bukit Tegal Malaka. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol harapan untuk memulihkan ekosistem yang telah lama tergerus oleh aktivitas tambang pasir.

Garut,

Bukit Tegal Malaka, yang dulunya menjadi saksi bisu eksploitasi sumber daya alam, kini mulai kembali diselimuti hijau dedaunan. Langkah reklamasi ini merupakan kolaborasi inspiratif antara Rukun Warga 06 Desa Rancabango, BUMDes Guntur Rahayu, UKM Pecinta Alam Gerhana FISIP Universitas Garut (UNIGA), serta Kelompok Bukit Tegal Malaka. Turut mendukung pula berbagai pihak, mulai dari PT Raffles Pacific Harvest hingga instansi pemerintah seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut dan BBKSDA Jawa Barat.

“Bukit Tegal Malaka adalah bagian dari sejarah kami. Sebagai warga yang hidup berdampingan dengan alam, kami punya tanggung jawab moral untuk memulihkannya,” ungkap Ahmad Sugianto, Ketua Kelompok Bukit Tegal Malaka.

Baca Juga:Jurnalis Garut Kolaborasi dengan Kesbangpol Gelar Program “Jurnalisme tanpa Radikalisme”Karutan Garut Tinjau Program Ketahanan Pangan, Fokus pada Budidaya Sayuran, Ikan Nila, dan Ayam Petelur

Langkah ini tidak hanya berfokus pada penghijauan tetapi juga memulihkan ekosistem yang rusak akibat eksploitasi tambang.

Meski baru menjadi langkah awal, penanaman pohon ini menyimpan harapan besar. Masyarakat sekitar, mitra, dan pemerintah sama-sama memiliki satu visi: menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Melalui aksi ini, Bukit Tegal Malaka tak hanya kembali pulih, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi dan cinta terhadap alam.

“Semoga ini menjadi awal dari perjalanan panjang menuju lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih sejahtera,” kata Ahmad Sugianto.

Menurut Dede Nugroho, Ketua Pelaksana kegiatan, penanaman pohon memberikan manfaat ekologis yang signifikan. Pohon-pohon yang ditanam akan menyerap karbon dioksida, menjaga kesuburan tanah, mencegah erosi, dan membantu menciptakan iklim mikro yang lebih sejuk.

“Kegiatan ini adalah upaya nyata untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ini bukan hanya simbolis, tetapi langkah konkret menuju masa depan yang lebih baik,” tegas Dede.

Lebih lanjut, manfaat ekologis dari pohon-pohon ini juga melibatkan peran penting dalam menyaring polutan udara. Dengan lahan bekas tambang yang perlahan kembali hijau, masyarakat sekitar mendapatkan udara yang lebih bersih dan lingkungan yang lebih sejuk.

0 Komentar