Karutan Garut Tinjau Program Ketahanan Pangan, Fokus pada Budidaya Sayuran, Ikan Nila, dan Ayam Petelur

istimewa
Karutan Garut Tinjau Program Ketahanan Pangan, Fokus pada Budidaya Sayuran, Ikan Nila, dan Ayam Petelur
0 Komentar

GARUT – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut, Fahmi Rezatya Suratman, melakukan peninjauan terhadap perkembangan Program Ketahanan Pangan yang dijalankan di lingkungan Rutan pada Sabtu (7/12).

Peninjauan ini merupakan bagian dari upaya memastikan keberhasilan program yang diinisiasi untuk mendukung kemandirian pangan sekaligus membekali warga binaan dengan keterampilan di bidang pertanian dan peternakan.

Dalam kunjungannya, Fahmi didampingi oleh jajaran staf Rutan meninjau berbagai sektor budidaya yang tengah dikembangkan, di antaranya budidaya sayuran hidroponik, budidaya ikan nila, serta peternakan ayam petelur.

Baca Juga:Pleno terbuka KPU Garut, Dedi-Erwan dan Syakur-Putri Unggul Sementara di 15 KecamatanBPKH Gelar Dialog Tantangan dan Peluang Pengelolaan Dana Haji

Program ini merupakan bagian dari akselerasi kebijakan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk mendorong ketahanan pangan di lingkungan lembaga pemasyarakatan sekaligus memberikan manfaat bagi warga binaan.

“Kami ingin memastikan bahwa program ketahanan pangan ini berjalan maksimal. Ini bukan hanya soal ketersediaan pangan, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan bagi warga binaan, agar mereka memiliki keterampilan yang berguna ketika nantinya kembali ke masyarakat,” ujar Fahmi.

Fahmi menyebut bahwa program yang dilakukannya mencakup kegiatan pertanian modern melalui teknologi hidroponik, yang memungkinkan penanaman sayuran seperti selada, kangkung, dan bayam di ruang terbatas.

Selain itu, sektor perikanan fokus pada budidaya ikan nila, yang dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi dan mudah dikelola. Sementara itu, peternakan ayam petelur diharapkan mampu menjadi salah satu penyokong kebutuhan protein di Rutan sekaligus sarana pelatihan peternakan bagi warga binaan.

Fahmi menegaskan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang.

“Program ini adalah bagian dari komitmen Rutan Garut untuk menciptakan lingkungan yang produktif dan memberdayakan. Warga binaan akan mendapatkan keterampilan nyata yang bisa mereka gunakan sebagai bekal hidup mandiri setelah bebas,” tambahnya.

Selain itu, Fahmi juga menekankan pentingnya sinergi antara pihak Rutan, warga binaan, dan pemerintah daerah agar program ini dapat terus berkembang. Rutan Garut berkomitmen untuk menjaga kesinambungan program ketahanan pangan ini sebagai salah satu langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian di lingkungan pemasyarakatan.

0 Komentar