GARUT – Sebanyak 620 mahasiswa di Universitas Garut (Uniga) dari berbagai macam fakultas wisuda pada Sabtu 16 November 2024, dari ratusan mahasiswa tersebut 39 orang berhasil wisuda tanpa harus meyelesaikan skripsi.
Rektor Universitas Garut, Abdusy Syakur Amin, merasa kaget dengan banyaknya mahasiswa yang diwisuda pada gelombang pertama tahun akademik 2024-2025 itu, lantaran biasanya proses wisuda itu hanya diikuti oleh 400 sampai dengan 500 wisudawan.
“Hari ini kita merasa kaget, karena kita itu sangat ketat dengan prosedur. Tadinya kita gambarkan paling yang wisuda kali ini 200 sampai 300 orang, tapi ternyata banyak mahasiswa yang ingin di wisuda bulan ini,” Ujar Syakur, usai kegiatan wisuda.
Baca Juga:Mantap, Yudha Puja Turnawan Mendapatkan Penghargaan dari Pemkab Garut, Kerap Membantu Penanganan BencanaPemkot Banjar dan DPRD Sampaikan RAPBD 2025 Berkisar di Rp 815 Miliar
Ia menyebutkan, bawa salah satu faktor banyaknya mahasiswa yang di wisuda itu, lantaran taatnya akan aturan yang diterapkan oleh Uniga, “faktornya karena kita taat aturan, pertama kalau wisuda harus memiliki nilai uji kompetensi (ujikom), dan uji sidang itu tidak bisa dipaksakan kalau dia (mahasiswa) tidak bisa ya sudah berarti harus nunggu semester berikutnya,” katanya.
“Nah ketika semester selanjutnya dibuka lagi, mereka itu langsung bergegas untuk menyelesaikan, misalnya yang belum ujikom langsung selesaikan ujikomnya,” sambungnya.
Dengan begitu, kedepanya Syakur berencana akan mengadakan pelaksanaan wisuda sebanyak empat kali dalam setahun. “dimulainya tahun depan kita rencanakan wisuda setahun 4 kali, kita kan selalu begitu, kita evaluasi dulu datanya. Ini trenya aneh langsung (melesat) tinggi,” pungkas Syakur.
Disamping itu, saat kegiatan wisuda sudah berhasil dilaksanakan dengan lancar, baik wisudawan maupun orang tua berteriak sambil mengacungkan dua jari, “bupati Garut, bupati Garut, bupati Garut,” teriak wisudawan yag diikuti oleh orang tuanya yang ikut hadir.
Seperti apa yang dikatakan oleh salah satu keluarga wisudawan asal Bungblang, Laras, ia menyampaikan, bahwa kemungkinan wisuda ini merupakan wisuda terakhir bagi Syakur.
“Saya dari Bungbulang kesini karena kakak saya bernama Fajar di wisuda. Ya, mungkin ini wisuda terakhir bagi pak Syakur, karena tahun depan beliau sudah menjadi bupati Garut,” Tutup Laras. (Ale)