GARUT – Penetapan tradisi Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda ini merupakan bentuk pengakuan Dunia Internasional terhadap arti penting seni bela diri yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia yang diturunkan dari generasi ke generasi dan yang masih berkembang sampai hari ini.
Indonesia memiliki komitmen kuat untuk senantiasa menjaga kelestarian pencak silat, antara lain melalui pendidikan pencak silat yang tidak hanya fokus pada aspek olahraga dan seni bela diri, namun juga sebagai bagian dari seni dan budaya
Sejarah panjang Garut, sebagai salah satu leluhur daerah penghasil pesilat tangguh tanah air, menjadikannya semakin diakui dunia. Karena tidak sedikit pesilat asal Garut yang mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, sampai internasional.
Baca Juga:Ahmad Syaikhu Optimis Raih 50 Persen Lebih Suara di Garut Berdialog dengan Influencer dan Konten Kreator Garut, Syaikhu Siapkan Program 3 Juta Lapangan Kerja
Cabup Garut Nomor Urut 1 dr. Helmi budiman dalam sambutanya saat menghadiri pasanggiri Pencak Silat Sinar Pusaka Putra Intern se-Jabar dan Banten mengungkapkan kebanggaannya kepada para pengurus pencak silat, para atlet maupun dewan juri yang hadir pada Kejuaraan yang diadakan di SOR Ciateul.
“Garut memiliki alam yang terkenal dingin dan sejuk, budaya masyarakat Garut untuk melestarikan seni budaya silat, tidak pernah padam. Cek saja hampir di tiap kecamatan ada paguron silat yang tangguh,” ujarnya.
Dengan dibangunya SOR Ciateul, menjadikan salah satu fasilitas olahraga yang cukup lengkap dan dapat digunakan oleh para atlet silat Garut untuk lebih berprestasi lagi dan bisa dipakai latihan ataupun kejuaran.
“Kehadiran sarana olahraga SOR Ciateul semoga bisa menunjang Prestasi – Prestasi olahraga di Kabupaten Garut dan membawa kebanggaan untuk masyarakat Garut,” pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa keberadaan SOR Ciateul tentunya tidak terlepas dari kiprah mantan bupati wakil bupati sebelumnya, yaitu Rudy Gunawan dan-dr. Helmi Budiman.