GARUT – Persigar Usia-17 (U17) tampil mengecewakan setelah dicukur Banjar Patromak dengan skor 1-4 di pertandingan terakhir grup E piala Soeratin U17, yang berlangsung di stadion Dalem Bintang, komplek SOR RAA Adiwijaya, Garut, Sabtu (12/10), Sore.
Sejak dimulainya peluit pertandingan, permainan keras ditunjukan oleh kedua tim. Pelanggaran demi pelanggaran terjadi sepanjang babak pertama berlangsung. Puncaknya, dipertengahan babak pertama kedua tim harus bermain dengan 10 pemain, setelah pemain dari masing-masing tim di hadiahi kartu merah lantaran melakukan pelanggaran berbahaya.
Meski tampil di hadapan ribuan pendukungnya, Laskar Domba Garut muda tidak mampu menampilkan permainan terbaiknya, bahkan belum genap 15 menit pertandingan berjalan, Persigar sudah tertinggal 0-2, beberapa menit berselang Persigar mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.
Baca Juga:Guna Menjadikan Pertanian di Garut Lebih Efisien, Syakur Amin Dorong Konsep Zero WastingAhmad Syaikhu Ingin Kota Depok Miliki Stadion Bertaraf Internasional
Hingga peluit babak pertama usai, skor 1-2 untuk kemenangan Banjar Patromak.
Di babak kedua, tim asuhan bah Iwan menaikan tempo pertandingan, serangan demi serangan terus dilancarkan demi menyamakan kedudukan bahkan beberapa kali peluang tercipta, namun sayang keberuntungan tak berpihak kepada tuan rumah.
Petaka bagi Persigar kembali terjadi, setelah di 10 menit pertandingan terakhir Persigar kembali kebobolan 2 Goal, hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, Persigar keok 1-4.
Namun beruntung, meski keok 1-4 Persigar masih lolos ke babak selanjutnya (32 besar) sebagai runner up grup E mendampingi Banjar Patromak.
Di akhir pertandingan, Manajer Persigar U17, Dadan Wadiansyah, menyampaikan bahwa para pemain Laskar Domba Garut tersebut banyak terprovokasi oleh lawan.
“anak-anak sudah berjuang keras, sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya namun anak-anak kepancing oleh taktik lawan yang selalu memprovokasi anak-anak,” kata Dadan.
Sementara itu pelatih Persigar U17, Bah Iwan sedikit kecewa dengan kepemimpinan wasit yang menurutnya wasit sedikit berpihak kepada tim lawan.
Baca Juga:Selain Untuk Kecantikan Mungwort Ternyata Memiliki Manfaat yang Baik Untuk AndaManfaat Salmon DNA Untuk Kesehatan Kulit Anda!
“Kendalanya ada di wasit, tolong fair play lah. Disini saya mengajarkan fair play kepada anak-anak, tetapi kenapa ketika (main) diatas lapangan ternyata berbeda, saya tidak pernah mengajarkan kepada anak seperti ini,” ungkapnya.
“Anak-anak juga tadi terprovokasi, dan banyak yang emosi. Kalau tidak terprovokasi insyallah hasilnya akan lebih baik,pola permainan juga akan lebih baik,” sambungnya.