Selain anus, ada juga yang diberikan melalui vegina atau uretra.
Obat Tetes
Obat jenis tetes ini biasanya diperuntukkan untuk penyakit mata, telinga dan hidung.
Obat ini biasanya ada yang lebih efektif jika diberikan alngsung pada bagian tubuh yang bermasalah.
Inhaler
Dalam dunia farmasi juga ada obat jenis inhaler. Obat ini terdiri atas zat aktif yang disimpan dalam kemasan tabung.
Baca Juga:MUSRENBANGNAS 2024, Jawa Barat Terbaik Pertama Pembangunan DaerahJabar Matangkan Pembangunan Jatinangor City of Digital Knowledge
Ketika menggunakan inhaler, zat aktif yang disimpan dalam tabung akan dilepaskan dan mengalir ke dalam paru-paru.
Penggunaan obat ini pada anak-anak biasanya dibantu dengan alat bernama spacer.
Obat suntik
Obat ini diberikan melalui suntikan. Adapun jenisnya tergantung di area mana obat ini disuntukkan.
Ada yang disuntikan pada permukaan kulit yaitu dinamakan subcutaneous injection (SC). Sementara itu ada pula yang disuntikan melalui jaringan otot yang dinamakan intramuscular (IM).
Implan atau obat tempel
Kemudian ada juga obat implan atau tempel. Obat ini akan bekerja dengan baik jika ditempelkan pada kulit atau di dalam tubuh.
Misalnya aalah koyo untuk meredakan pegal an plester nikotin untuk mengurangi kebiasaan merokok. Kemudian ada juga kontrasepsi implan (KB implan).
Tablet bukal atau sublingual
Kemudian ada juga obat sublingual yang mempunyai bentuk seperti obat tablet. Namun, obat ini tidak ditelan, tapi justru disimpan pada bagian dalam pipi supaya mulut Anda dapat menyerap bahan aktifnya.
Baca Juga:Pemdaprov Jabar Terapkan Teknologi Blockchain di Sektor PemerintahanJawa Barat Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian 13 Kali Berturut-turutÂ
Tablet bukal bekerja dengan cara yang sama dengan sublingual. Hanya saja, obatnya tidak ditempel di dalam pipi, melainkan di bawah lidah.
Obat sublingual maupun bukal umumnya hanya diberikan pada kondisi kesehatan yang sangat spesifik.
Salah satu contoh obat sublingual adalah isosorbide dinitrate (ISDN) untuk angina pektoris.