GARUT – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut menjadi saksi kegiatan pesantren kilat yang diikuti puluhan warga binaan selama bulan Ramadan. Kegiatan ini diadakan untuk memperkuat spiritualitas dan memperdalam pemahaman agama Islam di tengah-tengah masa penahanan.
Kepala Rutan Garut Fahmi Rezatya Suratman mengatakan bahwa dalam kegiatan yang berlangsung selama sebulan penuh selama Ramadan ini, para warga binaan aktif belajar tentang fikih thaharoh (bersuci), fikih solat, dan sejarah Islam.
“Materi disampaikan oleh para pegawai dari Kantor Urusan Agama (KUA) yang memiliki keahlian di bidang tersebut. Pesantren kilat ini menjadi wadah bagi warga binaan untuk mendalami ajaran Islam secara lebih mendalam,” ujar Fahmi.
Baca Juga:Tarawih Pertama Dilaksanakan dengan Khidmat di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB GarutDapat Kiriman Matras dari Kemenkumham, WB Rutan Garut Tidur Lebih Hangat Selama Ramadan
Selain itu juga, dijelaskan fahmi, kegiatan lainnya yang menjadi fokus adalah menerima siraman qalbu, sebuah praktik untuk membersihkan hati dan jiwa dari segala dosa dan kesalahan.
“Mereka juga diberikan pembinaan tentang cara membaca Al-Qur’an dengan baik melalui pembelajaran Iqra bagi yang belum lancar membaca kitab suci tersebut. Selain itu, tadarus Al-Qur’an juga dilakukan secara rutin di pagi, siang, dan malam hari,” jelasnya.
Kegiatan pesantren kilat tersebut, diungkapkan Fahmi, merupakan salah satu upaya untuk memberikan pembinaan spiritual kepada warga binaan. Diharapkan mereka dapat menjalani masa tahanan dengan lebih baik dan kembali ke masyarakat dengan bekal pengetahuan agama yang memadai.
“Kegiatan pesantren kilat ini adalah bagian dari program rehabilitasi dan pembinaan yang dilaksanakan di Rutan selama Ramadan. Kami berharap para warga binaan dapat mengambil manfaat maksimal dari kegiatan ini untuk merajut kembali hubungan yang lebih baik dengan agama dan masyarakat,” ungkap Fahmi.
Diketahui, pesantren kilat di Rutan Kelas IIB Garut mendapat sambutan positif dari para warga binaan yang merasa terbantu dalam memperdalam pemahaman agama Islam.
“Kami berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan secara berkala untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi warga binaan untuk belajar dan memperbaiki diri selama masa penahanan,” kata salah seorang warga binaan yang namanya enggan disebut. (*)