RADAR GARUT- Kepiting Tapal Kuda: Darah Biru yang Berharga dan Kaya Akan Manfaatnya, simak informasi selengkapnya dibawah ini.
Kepiting Tapal Kuda tiba-tiba menjadi viral di media sosial X (sebelumnya Twitter) karena memiliki darah berwarna biru yang unik.
Namun, selain warna darahnya yang menarik, kepiting ini juga dikenal sebagai hewan purba yang telah ada selama lebih dari 400 juta tahun.
Baca Juga:6 Tips Menjalani Puasa bagi Penderita Sakit Maag, Berpuasa Lancar Tanpa NyeriPendaftaran Program Mudik Gratis Kereta Api Masa Angkut Lebaran 2024 Telah Dibuka
Seorang warganet menulis di sebuah forum diskusi (@convomfs) bahwa kepiting ini telah bertahan sejak zaman purba dan memiliki darah berwarna biru yang ditampilkan dalam gambar.
Salah satu yang membuat kepiting purba ini begitu viral adalah harga darahnya yang fantastis. Menurut laporan dari Business Insider, harga satu galon darah kepiting tapal kuda dapat mencapai US$60 ribu atau sekitar Rp944,13 juta (dengan asumsi kurs Rp15.735/US$). Lalu, mengapa darah kepiting tapal kuda berwarna biru dan begitu mahal?
Manfaat Darah Biru Kepiting Tapal Kuda
Kepiting Tapal Kuda, juga dikenal sebagai Horseshoe Crab, merupakan fosil hidup yang telah ada selama 450 juta tahun dan berhasil bertahan dari zaman es.
Kepiting ini dapat ditemukan di sekitar pantai India, Vietnam, China, Kalimantan, dan Jepang bagian selatan.
Salah satu ciri khas dari kepiting ini adalah darahnya yang berwarna biru, yang disebabkan oleh adanya pigmen pernapasan berbasis tembaga atau hemosianin.
Menurut Natural History Museum, darah biru yang terdapat dalam kepiting tapal kuda memiliki peran penting dalam pembuatan vaksin dan obat-obatan.
Darah ini mengandung sel kekebalan yang sangat sensitif terhadap bakteri beracun. Ketika sel-sel ini mendeteksi bakteri, mereka akan menggumpal di sekitarnya untuk melindungi tubuh kepiting dari racun.
Baca Juga:5 Tempat yang Cocok Buat Ngabuburit Ramadhan 2024 di Garut yang Fotogenik dan MenarikJadwal Tayang Kung Fu Panda 4: Petualangan Baru Po Melawan The Chameleon
Para ilmuwan menggunakan sel darah kepiting tapal kuda dalam pengembangan tes Limulus Amebosit Lisat (LAL) yang digunakan untuk memeriksa kontaminasi pada vaksin baru.
Tes ini juga penting untuk mendeteksi patogen dalam obat-obatan, seperti antibiotik suntik. Sebagai tambahan, lebih dari 100 vaksin sedang diuji oleh para ahli di seluruh dunia, dengan menggunakan darah kepiting tapal kuda dalam tes-tess tersebut.