RADAR GARUT – Meski tertekan kasus bullying, anak Vincent Rompies cukup kuat.
Sorotan belakangan ini, kini tertuju pada anak Vincent Rompies. Beliau sudah menjadi salah satu anggota Geng Tai yang terlibat kasus bully di sebuah sekolah internasional. Menurut kuasa hukum Vincent Rompies, Yakub Hasibuan, saat ini kondisi anak kliennya cukup baik dan kuat.
Memang diakui oleh Yakub Hasibuan kliennya pernah merasa tertekan dengan segala pemberitaan dan kejadian yang menghantamnya. Tetapi ditegaskan oleh sang pengacara bahwa anak Vincent dalam kondisi yang baik.
Baca Juga:Soal Pinjam Uang, Wulan Guritno Gugat Sabda Ahessa di PN SelatanJelang Putusan Praperadilan, Kondisi Siskaeee Sangat Memprihatinkan
“Cukup kuat ya,” terang Yakub Hasibuan saat di kawasan Depok, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
“Saya saja kalau diberitakan macam-macam di media pasti down, namun minta doa saja supaya cepat selesai,” sambungnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Yakub Hasibuan juga mengutarakan permintaan. Yakni supaya semua pelaku, orang-orang terduga pelaku, sampai korban kasus bullying ini mendapat pendampingan yang memadai dan layak. Hal ini sebab semuanya masih di bawah umur.
Dia juga menyayangkan pihak sekolah yang disebut meminta supaya anak Vincent Rompies mundur dari sekolah. Menurut Yakup Hasibuan, harusnya hak pendidikan serta sosial pelapor ataupun terlapor sama-sama harus diperhatikan.
“Namun yang saya sayangkan adalah ada perilaku yang dilakukan secara sepihak dan berlebihan dari pihak sekolah. Karena meminta orang tua dari anak untuk membuat pengunduran diri, dan itu yang menurut kami sangat disayangkan karena kan ada undang-undangnya dan seluruh peraturan yang ada mungkin bahwa anak itu harus kita jamin pendidikannya, dan hak sosialnya,” kata Yakup Hasibuan.
“Dengan kejadian ini, pihak kepolisian pun masih dalam proses penyidikan. Lalu minggu lalu dari klien kami dipanggil ke sekolah, dimintalah untuk mengundurkan diri, jadi ini sih yang sebenarnya kita sayangkan sih,” sambung dia.
Di sisi lain, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset serta Teknologi (Kemendikbud), Kementerian Pemberdayaan Perempuan sama Perlindungan Anak (PPPA), dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendatangi sekolah buat mendiskusikan soal anak-anak yang terlibat dalam kasus bully Geng Tai. Mereka juga menyebut sudah mendapatkan solusi yang tak berat sebelah usai melakukan pertemuan Senin 26 februari tahun 2024.