RADAR GARUT – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut merayakan perayaan ulang tahun ke-101 dengan penuh semangat di Kantor Sekretariat PCNU Kab. Garut pada Rabu, 7 Februari 2024.
Resepsi Harlah 101 Nahdlatul Ulama, yang diselenggarakan di Gedung Hejo Kantor Sekretariat PCNU Kab. Garut, juga dimeriahkan dengan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 H.
Acara yang dihadiri oleh alim ulama warga Nahdliyin serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ini menjadi wadah untuk membangun hubungan emosional sebagai sayap pemerintahan. Dengan tema “Memacu Kinerja Mengawal Kemenangan Indonesia,” acara ini mengusung semangat kebersamaan dan kontribusi Nahdlatul Ulama dalam memajukan bangsa.
Baca Juga:911 Coffee & Eatery Resmi Dibuka: Tempat Nongkrong Nyaman di Pusat Kota GarutPrabowo Subianto Bangga dengan Penampilan Gibran di Debat Cawapres
Khutbah Rais Syuriah PCNU Garut, KH Amin Muhyiddin Maolani, menyampaikan rasa syukur atas keberadaan Nahdlatul Ulama. “Semuanya harus bersyukur, kita dianugrahkan terlahir sebagai Nahdlatul Ulama. Itu merupakan suatu kebanggaan, kebahagiaan ketika Allah SWT menghakikatkan kita terlahir sebagai bagian dari NU. Insyaallah kita semua diridhai oleh Allah SWT,” ungkapnya.
Ketua Panitia Harlah 101 NU Tingkat Kabupaten Garut, Dr, Ir. Abdusy Syakur Amin, M. Eng, dalam sambutannya menegaskan urgensi tema perayaan ini. “Kita melakukan konsolidasi untuk memperkuat jaringan organisasi, terutama menyiapkan Indonesia menuju Indonesia Emas,” ujarnya, memberikan gambaran bahwa NU tidak hanya sebagai lembaga keagamaan tetapi juga memiliki peran strategis dalam membangun bangsa.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Garut, KH. Atjeng Abdul Wahid, berbicara tentang pentingnya menjaga nilai-nilai NU dalam membangun peradaban. “Harlah 101 NU ini diselenggarakan dengan sederhana. Selamat kepada warga Nahdliyin di abad ke-2. Kita harus lebih menjaga dan memelihara jagat, mulai dari lingkungan kecil keluarga sampai kabupaten Garut harus diurus. Doktrin yang harus kita laksanakan adalah membangun peradaban,” katanya, menunjukkan bahwa peran NU bukan hanya dalam ranah agama tetapi juga dalam pembangunan masyarakat.
Dalam konteks pesta demokrasi, KH. Atjeng Abdul Wahid menegaskan bahwa NU memiliki tugas untuk memacu kinerja guna meraih kemenangan Indonesia. “Dirasakan sudah bukan rahasia lagi bahwa NKRI dipandang internasional, Indonesia di masa depan akan menjadi kiblat Islam di seluruh dunia,” ujarnya, memberikan makna mendalam terkait peran dan kontribusi NU dalam kehidupan berbangsa.