RADAR GARUT- Sejak Senin (5/1) pukul 22.00 WIB, sebanyak 33 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dilanda banjir akibat curah hujan tinggi dan kiriman air dari hulu sungai.
Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang tidak mampu menampung debit air yang meluap, menyebabkan banjir hingga merendam pemukiman warga.
Ketinggian air mencapai 50cm, dengan 2.822 unit rumah terdampak banjir. Beberapa wilayah mengalami surut, tetapi banjir masih bertahan di wilayah lainnya.
Baca Juga:Cuitan Fedi Nuril Tentang Pilihan Presiden Memicu Kontroversi di Media SosialDebut Akting Freya JKT48 dalam Film Kuasa Gelap
Kecamatan terdampak meliputi Godong, Penawangan, Tawangharjo, Purwodadi, Toroh, Karangrayung, Geyer, Kedungjati, Tegowanu, Tanggungharjo, dan Gubug.
Banjir juga menyebabkan kerugian materil, seperti rusaknya talud dan rabat beton di Desa Karangpasar, Kecamatan Tegowanu, serta terdampaknya 56 Ha lahan persawahan.
BPBD Kabupaten Grobogan bersama tim gabungan telah melakukan penanganan darurat dengan mengevakuasi masyarakat dan mendistribusikan bantuan logistik serta nasi bungkus.
Perjalanan Kereta Api Terdampak
Banjir juga berdampak pada perjalanan kereta api di jalur Stasiun Gubug-Karangjati. Meskipun jalur tersebut sempat tidak dapat dilewati, jalur hilir kereta api sudah dapat dilalui dengan kecepatan terbatas. PT.
Kereta Api Indonesia menyatakan bahwa jalur hulu juga sedang dalam proses perbaikan dan diharapkan dapat dilalui pada sore hari.
Imbauan dari BNPB
BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan, mengingat prakiraan cuaca yang masih memperkirakan turun hujan di beberapa daerah Jawa Tengah.
Pemeliharaan drainase juga disarankan untuk optimalisasi infrastruktur keairan saat curah hujan tinggi.