GARUT – Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyampaikan pidato penuh semangat dalam acara “Deklarasi Pemenangan AMIN” yang diselenggarakan di Ponpes Darul Muwahidin Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut Kamis 4 Januari 2024.
Acara ini dihadiri oleh ribuan orang, termasuk relawan, pimpinan partai pengusung, tokoh ulama Garut, dan santri.
“Deklarasi Pemenangan AMIN” hadir dengan semangat “Untuk Indonesia Adil dan Makmur Untuk Semua,” kata Cak Imin, dalam sambutannya.
Baca Juga:Renovasi Lapang Kerkhof dengan Rumput Sintetis Direncanakan Rampung Bulan FebruariApakah Benar Ada yang Menyuruh Oknum Petugas Satpol PP Garut? Muhaimin Seperti Sudah Tahu
Salah satu fokus utama Cak Imin yang disampaikannya adalah perubahan untuk petani. Ia menyoroti masalah kurangnya pupuk selama lebih dari 10 tahun dan dampak buruknya terhadap para petani di seluruh Indonesia.
“Bayangkan, 10 tahun lebih kurang pupuk dan 10 tahun lebih para petani banyak yang rugi. Jumlah petani kita kira-kira 17 juta. Semua menyatakan tidak pernah untung bahkan mungkin paling top cuma pas-pasan dengan biaya produksi dan harga jual,” ungkap Cak Imin.
Cak Imin menilai bahwa kesabaran, kebaikan hati, dan ketangguhan para petani tidak pernah dibayar dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah. Ia menyatakan bahwa perubahan dalam hal ini menjadi harga mati untuk memastikan nasib para petani di Indonesia. Salah satu langkah konkret yang diusung adalah mengurangi impor sekecil-kecilnya dan meningkatkan kerja sama untuk mewujudkan Indonesia yang jaya di masa depan.
Selanjutnya, Cak Imin membahas perubahan dalam program bantuan sosial (bansos). Ia mengklarifikasi bahwa perubahan ini tidak berarti menghentikan bansos, melainkan menghentikan sikap pejabat yang mengklaim bansos seolah itu uang pribadi. Ia menekankan bahwa bansos yang diberikan kepada rakyat adalah uang rakyat dan wajib dikembalikan kepada rakyat.
Muhaimin mengatakan, dalam pemerintahan AMIN nanti, bansos akan diubah dan disebut sebagai “bansos plus,” yang diharapkan lebih unggul dibandingkan dengan model bansos sebelumnya.
Poin terakhir yang disoroti oleh Cak Imin adalah perhatian terhadap anak-anak dan ibu hamil. Ia menegaskan tekad AMIN untuk menjaga nasib anak cucu keturunan Indonesia dengan penanganan stunting dan fokus pada kesehatan ibu hamil.
“Satu bulan negara bertanggung jawab memikirkan nasib anak itu sehingga terjadi penjagaan keturunan sejak usia satu bulan kandungan,” ucapnya.