Namun, yang pasti, mereka adalah orang yang berpengaruh besar dalam menegakkan agama Islam di zamannya.
Beberapa tokoh Mujaddid dalam sejarah Islam selama satu abad
Abad ke-1: Khalifah ‘Umar bin Abdul Aziz
Abad ke-2: Imam Muhammad bin Idris Al-Syafi’i
Abad ke-3: Ibnu Suraij atau Imam al-Asy’ari
Abad ke-4: Al-Shaûlki atau Imam Abu Hamid Al-Isyfirayayni atau al-Qadhi Abu Bakar Al-Baqillâni
Abad ke-5: Imam Abu Hamid Al-Ghazali
Abad ke-6: Al-Fakhru Al-Râzi atau imam Al-Râfi’i
Abad ke-7: Ibnu Daqîq al-‘Ayd
Baca Juga:Harga iPhone 11 Turun Drastis, Sekarang Lebih TerjangkauPengaruh Mujaddid dalam Sejarah Islam Selama Satu Abad
Abad ke-8: Al-Bulqiniy atau Zainuddin Al-‘Irâqi atau Ibnu binti Malîq
Abad ke-9: Syekh Zakariya
Abad ke-10: Syekh Ahmad bin Hajar Al-Khaitami atau Imam Muhammad Al-Ramli
Abad ke-11: Sayyid Al-Quthb ‘Abdullah bin ‘Alawy Al-Haddad ‘Alawi
Abad ke-12: Sayyid Murtadho Az-Zabidi
Abad ke-13: Imam Rabbani Ahmad Sirhindi
Abad ke-14: Hazrat Mirza Ghulam Ahmad
Mujaddid memiliki peran penting dalam memperbaharui atau memulihkan urusan agama Islam.
Mujaddid muncul setiap awal kurun waktu 100 tahun atau 1 abad dalam kalender Hijriyah dan biasanya merupakan cendekiawan ortodoks hebat yang memberi sumbangan besar terhadap Islam.
Terdapat banyak pandangan mengenai identiti mujaddid ini bagi setiap abad, tetapi Muslim secara umumnya bersetuju, walaupun sekiranya orang-orang di dalam senarai di bukan merupakan mujaddid zaman mereka, majoritinya merupakan cendekiawan ortodoks hebat yang memberi sumbangan besar terhadap Islam.
Peran mujaddid dalam pembaruan agama islam
Mujaddid memiliki peran penting dalam pembaruan agama Islam. Berikut adalah beberapa peran Mujaddid dalam pembaruan agama Islam
Memperbaiki kerusakan dalam urusan atau praktik agama Islam yang dilakukan oleh umat Muslim.
Baca Juga:Harga Kripto Hari Ini, Kamis 26 Oktober 2023Kurs Nilai Tukar Dollar ke Rupiah hari ini, Kamis 26 Oktober 2023
Membawa metode-metode baru dan memperbaiki metode yang menyimpang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits serta memperbaiki kerusakan-kerusakan yang sudah terjadi pada urusan agama Islam.
Membantu membangkitkan, memperbaiki, dan meluruskan kembali ajaran Islam yang telah dinodai dari kekufuran dan sebagainya.
Membantu menjaga kemurnian ajaran agama dan mengembalikannya kepada keadaan asli.
Memberikan interpretasi baru yang tidak menyimpang dari prinsip dan teks-teks keagamaan.