CIANJUR – Provinsi Jawa Barat memiki banyak destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi. Diantaranya adalah Situs Megalitikum Gunung Padang yang tertelak di Kabupaten Cianjur.
Situs Gunung Padang dimasukkan menjadi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Yang menarik dari Situs Gunung Padang sebagai wisata kelas dunia adalah memberikan dampak positif pada masyarakat. Hal ini tentunya sesuai dengan semangat pemerintah yaitu membangun pariwisata Indonesia bangkit.
Baca Juga:Ingin Wajah Glowing, Sering-sering Makan Ceker Ayam dan Sisik Ikan, Begini Penjelasan dr. Zaidul AkbarPunya 4 Jenis Uang Koin Kuno Ini? Jual di Sini Agar Laku Mahal
Pemerintah Provinsi Jabar terus berupaya meningkatkan sarana prasarana penunjang di Situs Gunung Padang. Hal itu bertujuan supaya memudahkan wisatawan untuk melakukan beragam aktivitas di sana.
“Kami turut mendukung desa wisata ini. Kami membangun salah satu fasilitas penunjang berupa teropong,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar.
Wisatawan yang mungkin tidak bisa ke puncak, juga bisa menikmati keindahan alam Gunung Padang melalui teropong tersebut.
“Mereka bisa melihat dari kejauhan sambil melihat replikanya juga,” jelasnya.
Situs Gunung Padang sendiri rencananya akan meraih anugerah karena sesuai dengan kategori penilaian ADWI 2022 yaitu memenuhi aspek daya tarik pengunjung.
Di samping itu ada juga aspek keberadaan homestay, toilet bersih, souvenir, penerapan CHSE, sarana pendukung digital (konten kreatif) juga kelembagaan desa.
Situs Gunung Padang ini memiliki luas kurang lebih 3 hektar dengan dilengkapi beragam pesona dan objek wisata yang ditawarkan. Ketinggiannya kurang lebih 885 meter dari permukaan laut, dan oleh sebab itu suhunya sejuk.
Beberapa ahli sejarah juga menyebut Gunung Padang sebagai situs tertua di dunia bahkan menglahkan Piramida Gaza di Mesir.
Baca Juga:Ada Pameran Artefak Peninggalan Rasulullah di GarutBatu Akik Pancawarna Garut yang Diburu Kolektor, Populer Sejak Masa Kolonial Belanda
Situs Gunung Padang ditemukan pada tahun 1914 dan terus diteliti sampai sekarang ini.
Kompleks punden berundak di Gunung Padang terdiri atas lima teras yang tersusun dengan ukuran berbeda-beda. Teras pertama merupakan bangunan terluas, dengan jumlah batuan paling banyak. Semakin ke atas jumlah batunya pun semakin berkurang. Batu-batu yang jumlahnya sangat banyak tersebut tersebar hampir menutupi seluruh puncak Gunung Padang.
Diyakini pula bahwa di Gunung Padang masih ada bangunan peninggalan zaman megalitikum. Misteri tersebut sudah menarik ribuan peneliti dari dalam maupun luar negeri.