INDRAMAYU – Teka-teki siapa beking dari Al Zaytun akhirnya diungkap sendiri oleh Panji Gumilang. Dia mengungkap sendiri sosok yang selama ini sangat kuat melindungi Al Zaytun.
Belakangan memang ramai dibicarakan bahwa ada sosok kuat di negeri ini yang menjadi beking Al Zaytun sehingga tidak tersentuh.
Bahkan dikabarkan banyak aparat yang ketakutan untuk menyentuh Al Zaytun karena keberadaan sosok beking ini.
Baca Juga:Hanya dengan Menjawab Kuis dan Check-In Dapat Saldo DANA Ratusan Ribu RupiahAntonius Jual Uang Koin Kuno 50 Komodo Rp15 Juta Per Keping
Nama-nama yang sebelumnya sempat disebut-sebut sebagai beking Al Zaytun seperti Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Namun Belakangan hal itu dibantah oleh Moeldoko. Kemudian ada juga pak Kumis.
Akhirnya Panji Gumilang mengungkap sendiri siapa sebetulnya sosok beking yang selama ini melindungi dirinya dan Al Zaytun.
Dalam wawancara bersama CNN Indonesia, Panji Gumilang mengungkap bahwa beking Al Zaytun ada dua. Yaitu UUD 1945 dan Pancasila. Selain dua ini, ada pula beking lain yaitu Kebhinekaan dan toleransi.
“Yang kuat itu bagi Al Zaytun dasar negara dilaksanakan. Itulah bekingnya. UUD 1945. Pancasila, kebhinekaan, toleransi, itulah yang membekingi,” tegas Panji Gumilang.
Menurut Panji Gumilang, Indonesia ini tidak ada beking-bekingan, kecuali beking narkoba. Indonesia ini kata dia tidak mengurus orang per orang. Semua diberikan kebebasan.
“Apa kesaktian Panji Gumilang yang isinya hanya tulang, daging, kulit dan darah. Kalau bersahabat iya, apakah tidak boleh bersahabat dengan orang-orang di Jakarta sana, karena kita tinggal di dusun?” tanya dia.
Panji juga mengatakan bahwa dirinya selama ini sangat bersahabat dengan semua pihak. Termasuk orang Israel sekalipun.
Baca Juga:Pemprov Jabar Siapkan Antisipasi Penyebaran Kasus AntraksEwallet Bar New DANA 2023, Dapat Saldo DANA Rp250.000, Amankah?
“Saya bersahabat dengan orang Israel ada. Makanya kita bisa tukar pendapat dengan universitas yang ada di Israel. Dengan Palestina ada. Kalau itu dianggap beking, haduh kan kasihan. Sahabat,” tandasnya.
“Apa yang dimiliki Al Zaytun tidak ada apa-apanya, 1.200 lebih saja kok. Dan itulah yang menghidupi. Prinsip kita, dari tanah dan kepada tanah kita akan kembali,” tandasnya.