RADAR GARUT – Puluhan Mahasiswa ITB dilibatkan dalam monitoring atau pengawasan track lab dan trak laying kereta Api Cepat Jakarta Bandung (Kcjb). Adapau berfokus pengawasan mereka ialah melaporkan hasil dari pemangan track slab dan strack laying ke kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry memberitahu, keterlibatan mahasiswa penting dalam perkembangan industri kereta api cepat di Indonesia.
Adanya kolaborasi ini akan membuat industri perkeretaapian di Indonesia memiliki masa depan yang baik.” ujar Rahadian dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (28/2/2023).
Baca Juga:Kemunculan Konsep Terbaru Dari Honda Vario Adventure, Bikin Dunia Otomotif Ketar KetirApakah Uang Kuno Rp100 Gambar Rumah Gadang Bisa Ditukarkan Dengan Uang 100 Juta? Cek Disi
KCIC gesit memperkenalkan teknologi kereta api cepat pada masyarakat, salah satunya para akademisi di lingkungan universitas.
Lebih dari tiga ribu mahasiswa yang melakukan site visit ke proyek KCJB, seperti stasiun, jembatan, terowongan, dan depo kereta api cepat.
Kegiatan lainnya KCIC dan mahasiswa yaitu telah mengadakan sharing knowledge, praktek kerja lapangan, studium generale, dan kegiatan forum diskusi di lingkungan universitas.
Adapun beberapa universitas yang terlibat ialaha universitas negeri dan swasta di Indonesia serta universitas luar negeri seperti Australia dan Malaysia.
Ketua Kelompok Monitoring David Arifin mengungkapkan pendapatan banyak pengetahuan baru terkait konstruksi pada proyek perkeretaapian. Ia melihat adanya perbedaan penggunaan teknologi. Yang mana pada umumnya di Indonesia jalur kereta api menggunakan batu ballast sementara proyek KCJB ada yang memakai ballastless track slab.