RADAR GARUT – Sudah banyak hasil penelitian yang menyebut rutin menonton film biru bisa mempengaruhi kinerja otak dan bermasalah pada tingkat kesuburan. Namun, tak bisa dipungkiri penikmat konten Anu ini tak juga berkurang.
Perkembangan teknologi menyumbang kontribusi paling besar dalam peningkatan penikmat konten Anu. Kini dengan bantuan ponsel pintar, remaja ABG dan anak kecil sekalipun rentan terpapar konten khusus dewasa ini.
Penikmat konten negatif ini kini juga lebih mudah untuk “bersembunyi.” Meski begitu, bukan berarti penikmat film biru tidak dapat dikenali. Laman Huffington Post pernah merangkum sejumlah ciri-ciri penikmat konten esek-esek berdasarkan survei yang dilakukan di media sosial Reddit.
Baca Juga:Jelang Laga Leg 2 Real Madrid VS Liverpool, Jurgen Klopp : Masih Ada Harapan Untuk Bangkit36 Mayat Ditemukan di 1 Kota,Upaya Evakuasi Korban Badai Topan Freddy Terhambat Hujan
Meskipun tingkat keakuratannya masih dipertanyakan, survei ini sempat menjadi viral di jejaring sosial Amerika Serikat.
Ciri-Ciri Orang yang Sering Nonton Film Anu
Gampang Berpikiran Negatif
Paling mudah mengenali pecandu film esek-esek adalah dengan melihat cara berpikirnya. Sejumlah tes gambar telah dirancang sebagai sarana untuk mengecek fantasi pemikiran seseorang.
Secara medis sudah dibuktikan bahwa seseorang yang kerap melihat film biru akan mengalami kelainan otak. Bahkan salah satu penelitian menyebut kerusakan otak pencandu film Anu lebih para dari pecandu narkoba.
Hafal Nama Pemeran
Seorang yang kerap mengakses situsotomatis kenal dengan sejumlah artisnya. Bahkan, beberapa penikmat konten haram ini punya bintang favoritnya sendiri. Maka tak heran jika Huffington Post menempatkan hal ini sebagai ciri-ciri paling umum.
Bukan hanya itu, pecandu film dewas biasanya juga hafal judul film yang ditonton dan yang sedang ramai dibicarakan.
Kerap Memancing Omongan
Ciri yang satu ini ada kaitannya dengan ciri pertama. Seorang yang sudah terlalu sering menonton konten esek akan sering memancing-mancing omongan.
Misalnya, mereka langsung mengaitkan istilah “69” dengan gaya berhubungan. Atau mereka akan menarik obrolan dari hal-hal biasa menjadi obrolan tentang seks atau menjurus ke sesuatu yang bersifat cabul.