Refleksi Beragama 03, Meyakini Agama

Refleksi Beragama 03, Meyakini Agama
Dr. H. Lutfi Lukman Hakim, Lc, M.H.I
1 Komentar

Berarti hanya terkumpul 5,2 persen dari seharusnya. Belum lagi ada embel-embel, rugi usahanya, makanya tidak bayar zakat. Lagi-lagi, tahu aturan tentang zakat itu wajib, tetapi tidak diamalkan.

Dalam hal infaq dan shadaqah. Menurut Survey Lembaga Riset Institute for Demografic and Poverty Studies (IDEAS), bahwa tingkat kemiskinan Indonesia pada tahun 2022 berpotensi melonjak menjadi 10,81 persen atau setara 29,3 juta penduduk. Penulis haqqul yakin, bahwa mayoritas adalah umat Islam.

Bukankah jumlah orang kaya berKTP Islam juga sangat banyak. Lagi-lagi, tahu aturan tentang berbagi dan peduli ke sesama itu wajib, tetapi tidak diamalkan.

Baca Juga:Refleksi Beragama 02, Fiqh AgamaRefleksi Beragama 01, Memahami Agama

Yang paling sederhana adalah ketika datang bulan puasa di bulan Ramadhan. Semua orang muslim tahu bahwa puasa di bulan Ramadhan selama satu bulan penuh itu hukumnya wajib. Namun faktanya menunjukan, sangat banyak umat Islam yang tidak menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Bahkan berani makan dan minum di tempat umum ketika bulan Ramadhan. Lagi-lagi, tahu aturan tentang wajib puasa Ramadhan, tetapi tidak diamalkan.

Dan yang paling sering kita lihat dalam keseharian adalah tentang praktek shalat. Masih banyak orang Islam yang tidak melaksanakan shalat, padahal tahu tentang wajibnya perintah shalat tersebut. Itulah akibatnya ketika agama itu cukup dipahami saja, dan bukan untuk diamalkan. Menjadi penganut Islam ‘NATO’. (*)

1 Komentar